R P P Kurikulum 2013
Satuan Pendidikan
:
MAN 2 Pangandaran
Mata Pelajaran
:
Aqidah akhlak
Tema / Subtema
:
Adab Membaca Al-Qur’an dan Berdo’a
Kelas / Semester
:
XII (Dua Belas) / 2
Alokasi Waktu
:
1 x 45 Menit
I. Kompetensi Inti (KI)
KI.I Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.3 Meyakini keutamaan membaca al-Qur’an do’a.
2.3 Terbiasa membaca al-Qur’an dan berdo’a dengan adab yang baik.
3.3 Memahami keutamaan adab membaca al-Qur’an dan adab berdo’a dengan baik
4.3 Mempraktikkan akhlak (adab) membaca al-Qur’an dan berdo’a secara baik dan benar.
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah melaksanakan proses mengamati, menanyakan, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan diharapkan:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian membaca al-Qur’an dan berdo’a
2. Siswa dapat menjelaskan adab membaca al-Qur’an dan berdo’a
3. Siswa dapat menjelaskan larangan-larangan ketika membaca al-Qur’an dan berdo’a
4. Siswa dapat mempraktekkan (adab) membaca al-Qur’an dan berdo’a
IV. Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan pengertian membaca al-Qur’an dan berdo’a
2. Menjelaskan adab membaca al-Qur’an dan berdo’a
3. Menjelaskan larangan-larangan ketika membaca al-Qur’an dan berdo’a
4. Mempraktekkan (adab) membaca al-Qur’an dan berdo’a
V. Materi Pokok
A. ADAB MEMBACA AL-QUR’AN
1. Pengertian Membaca al-Qur’an
Membaca dalam bahasa Arab adalah qira’ah. Ia meupakan bentuk masdar dari qara’a. Kata al-Qur’an juga merupakan bentuk masdar kedua dari qara’a yang artinya memadukan atau mengumpulkan. Menurut sebagian ulama hal yang demikian itu karena al-Qur’an merupakan kumpulan dari kitab suci-kitab suci terdahulu bahkan merupakan muara dari seluruh ilmu pengetahuan. Sementara dalam kamus bahasa Indonesia membaca berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, baik melisankannya atau hanya di dalam hati. Dengan demikian membaca bukan hanya sekedar menyuarakan tetapi masuk juga di dalamnya tadabbur atau memahami dan mengkaji. Sementara al-Qur’an secara terminology berarti firman Allah Swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw yang membacanya merupakan ibadah.
2. Dasar Perintah Membaca al-Qur’an
Allah Swt telah menurunkan al-Qur’an agar manusia membaca dan melakukan tadabbur terhadapnya. Kelebihan Al-Qur’an dibandingkan dengan kitab suci lainnnya adalah terpelihara keorisinalitasannya. Oleh karena itu Allah Swt memerintahkan manusia untuk membacanya, baik berdasarkan al-Quran atau sunnah nabi.
Di dalam al-Quran Allah Swt berfirman :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”.(QS. al ‘Alaq(96:1)
Sementara di dalam hadits adalah hadits riwayat Abu Umamah:
Dari Abu Umamah, ia berkata:Aku mendengar rasulullah Saw bersabda: “Bacalah al-Quran, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat sebagai syafaat bagi pemiliknya” (HR. Muslim)
3. Adab Membaca al-Quran
a. Orang Yang membacanya berwudhu, tenang dan menghadap kiblat
b. Dalam hal banyak dan sedikitnya ayat yang dibaca dikembalikan kepada yang membaca
c. Murattal
d. Menangis
e. Memperhatikan hak-hak ayat.
f. Memulai membaca dengan ta’awudz
g. Membaca dengan suara lembut
h. Membaca dengan suara merdu dan berurutan
B. ADAB BERDO’A
1. Pengertian
Doa berarti permohonan, harapan dan memuji kepada Allah Swt. Doa dilakukan oleh manusia karena manusia meyakini ada kekuatan besar yang memberikan andil dalam kehidupan, yaitu Allah Swt. Doa menurut Ibnu al-Qayyim doa merupakan sebab yang paling kuat dalam menolak sesuatu yang tidak diinginkan dan merupakan sebab terkuat bagi sesuatu yang diinginkan. Doalah yang menolak, mengobati dan mencegah timbulnya musibah bahkan melenyapkan atau meringankan musibah itu sendiri karena doa merupakn senjata bagi seorang mukmin.
Allah Swt menganjurkan manusia untuk berdoa dan Ia menyatakan bahwa diriNya dekat. Dalam hal ini Allah Swt berfirman:
”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. Al Baqarah(2) : 186)
Rasulullah Saw juga menganjurkan untuk berdoa. Di dalam hadits qudsi rasulullah Saw bersabda:
Dari Abu Hurairah R.A. berkata: Rasulullah Saw bersabda sesungguhnya Allah Swt berfirman: “Aku berada di sisi prasangka hambaKu denganKu dan Aku bersamanya apabila ia berdoa kepadaKu”. (HR. Muslim)
Doa terbagi menjadi dua macam, yaitu: Doa masalah dan doa ibadah.
Doa masalah ialah permohonan seorang hamba akan hal-hal yang bermanfaat baginya atau agar terhindar dari kerusakan.
Sementara doa ibadah adalah memohon kepada Allah Swt dengan berlaku ikhlas kepadaNya dalam beribadah untuk mendapatkan apa yang ia inginkan atau agar ia terhindar dari suatu kejahatan yang akan menimpanya. Hanya saja dua hal ini sesungguhnya terkait dengan kuat.
2. Adab Berdo’a
Meskipun berdo’a bukan termasuk ibadah yang memiliki syarat atau rukun tetapi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan pada saat berdo’a, kita mengenalnya dengan adab atau etika berdo’a. yaitu :
a. Berdoa di waktu-waktu khusus seperti di hari jum’at atau hari ‘Arafah
b. Berdoa pada keadaan tertentu seperti antara adzan dan iqamah
c. Menghadap kiblat
d. Meliirihkan suara diantara pelan sekali dank eras
e. Tidak berdoa dengan kalimat yang dibuat sendiri
f. Tunduk dan khusu’
g. Tekad yang kuat dan yakin terkabul
h. Mengokohkan doa dan mengulang-ulangnya
i. Memulai doa dengan memuji kepada Allah Swt
j. Mensucikan bathin
IV. Strategi Pembelajaran
Adapun strategi pembelajaran yang dipakai dalam penyampaian materi ini adalah strategi pembelajaran Inkuiri. Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Dimana langkah-langkahnya adalah pendidik mengkondisikan peserta didik agar siap melaksanakan kegiatan pembelajaran, merumuskan masalah, kemudian merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan.
V. Media dan Sumber belajar
1. Media : Infocus, laptop, proyektor, kertas, pulpen, dan papan tulis.
2. Sumber : Buku pelajaran akidah akhlak, internet dan sumber buku lainnya.
VI. Proses Pembelajaran
a. Persiapan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan, seperti cerita motivasi.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya dan mengaitkan materi adab membaca al-Qur’an dan berdo’a.
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta siswa untuk mencermati gambar yang ada di kolom “Mari Renungkan”.
2) Siswa mengemukakan hasil pencermatan tersebut.
3) Siswa mengamati gambar yang ada pada kolom “Mari Mengamati”.
4) Siswa mengemukakan isi gambar.
5) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan Siswa tentang isi gambar tersebut.
6) Siswa menonton video tentang “Adab membaca al Qur’an dan berdo’a”.
7) Peserta didik dibagi dalam kelompok dan diberikan tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
8) Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan.
9) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik tentang materi tersebut.
11) Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah “Keteladanan orang tua”.
12) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah “keteladanan orang tua”.
13) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil pencermatan tersebut.
14) Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
15) Pada kolom “Ayo Berlatih”,guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian pilihan ganda dan uraian.
b. Membimbing peserta didik untuk mengamati dirinya sendiri tentang perilaku-
perilaku yang mencerminkan orang yang meneladani sifat tersebut dilingkungannya (Kolom tugas).
c. Penutup
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses pembelajaran dan hasil diskusi.
b. Mengadakan tanya jawab tentang akidah Islam
c. Guru merefleksi nilai-nialai mulai dalam materi akidah Islam.
d. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan membaca hamdalah.
VII. Penilaian
Guru melakukan penilaian peserta didik dalam kegiatan:
b Kolom “ Ayo Berlatih” :
1) Pilihan ganda dan uraian.
a) Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e, di depan jawaban yang paling
benar !
1. Pengertian Al-Qur’an dari segi bahasa berasal dari kata qara’a yang berarti
A. membaca D. yang dibaca
B. bacaan E. tulisan yang dibaca
C. terbaca jelas
2. firman Allah Swt yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw yang membacanya merupakan ibadah merupakan definisi dari …
A. hadis Qudsi D. atsar Sahabat
B. al-Qur’an E. ilham
C. hadis
3. Surat Al-‘Alaq ayat 1 merupakan dasar perintah
A. membaca hadis D. berlaku adil
B. amar ma’ruf nahi munkar E. membaca al-Qur’an
C. bermusyawarah
4. Kalangan sahabat nabi seperti Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, Ibnu Mas’ud dan Ubay bin Ka’ab menghatamkan al-Quran sebanyak … kali dalam seminggu.
A. satu B. dua C. tiga D. Empat E. lima
5. Membaca secara perlahan tidak serampangan dan tergesa-gesa diistilahkan dengan membaca secara. …
A. aktif B. lagam C. murattal D. tahsin E. naghamat
6. Permohonan, harapan dan memuji kepada Allah Swt merupakan pengertian dari….
A. da’wah C. amar Ma’ruf E. amar
B. doa D. nahi Munkar
7. Doa merupakan sebab yang paling kuat dalam menolak sesuatu yang tidak diinginkan dan merupakan sebab terkuat bagi sesuatu yang diinginkan. Pandangan ini adalah pandangan dari ….
A. Al-Ghazali C. Ibn al-Qayim E. Al-Zamakhsari
B. Ibnu Taimiyah D. Al-Juwaini
8. Meninggalkan doa adalah bentuk menyombongkan diri dari menyembah Allah yang
berakibat pada...
A. kemarahan Allah C. keramahan Allah E. kecintaan Allah
B. kemurahan Allah D. belas kasih Allah
9. Nabi Muhammad SAW dalam perang badar, ketika ia melihat jumlah kaum musyrikin sebanyak seribu sedang pasukan Islam tiga ratus Sembilan belas, ia segera menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tanganya berdoa. Hal itu menunjukkan bahwa doa adalah …
A. ibadah B. permohonan C. senjata D. anugerah E. shalat
10. Ayat ini merupakan dasar waktu mustajab dalam memanjatkan
doa, yakni
A. Berdoa di antara adzan dan iqamah C. Ketika turun hujan
B. Pada waktu sepertiga/akhir malam D. Ketika khatam (tamat) membaca al-Qur’an
E. Ketika sujud dalam shalat
Catatan: Skor tiap item soal yang benar 10
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub c)
Catatan:
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.
VIII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi, mengerjakan tugas individu yang berupa mengamati perilaku teman-temannya yang ada kaitannya dengan adab membaca al Qur’an dan berdo’a. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi adab membaca al Qur’an dan berdo’a. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poin 7) dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu merangkum materi iman kepada Allah. Remedial dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan, boleh pada saat pembelajaran apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah pulang jam pelajaran selesai).
X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.
Selasa, 18 Juni 2019
Minggu, 16 Juni 2019
Kamis, 13 Juni 2019
Senin, 13 Mei 2019
CJR 2
Critical Journal Report
Makalah diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Disusun oleh :
Nama : Tiara Ananda (0301173471)
Semester/Jurusan : IV/PAI-4
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Aqidah Akhlak
Dosen Pengampu : Dr. H. Mardianto, M.Pd
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sumatera Utara
2019
Kata Pengantar
Puji syukur pereview ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya dapat terselesaikan tugas ini. Critical Journal Review ini bertujuan untuk memenuhi syarat tugas pada mata kuliah Strategi Pembelajaran Aqidah Akhlak semester IV jurusan PAI-4 di UIN Sumatera Utara dengan Jurnal yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah".
Terima kasih periview sampaikan kepada Bapak Dr. H. Mardianto, M.Pd selaku dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran Aqidah Akhlak yang telah membimbing dan memberikan arahan demi terselesaikannya CJR ini.
Dalam meriview critica journal review ini periview telah berusaha dengan segenap kemampuan, serta masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dengan senang hati diterima. Periview berharap CJR ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagaimana mestinya dan dapat memenuhi salah satu tugas kuliah.
Medan, 11 Mei 2019
Periview,
Tiara Ananda
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Pendahuluan 1
Ringkasan Jurnal 2
Identitas Jurnal 2
Ringkasan dari setiap bagian jurnal meliputi
-Pendahuluan
- Kajian teori
- Metodologi penelitian
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran 6
C. Pembahasan 7
D. Kesimpulan dan Saran 9
Pendahuluan
Latar belakang periview memilih Jurnal ini, karena jurna ini sesuai dengan mata kuliah strategi pembelajaran aqidah akhlak. Dimana seorang pendidik harus bisa mengatur strategi sesuai dengan materi yang diajarkan. Dan tujuan ini sesuai dengan abstrak pada jurnal yaitu “ Seorang guru mempunyai peran yang strategis dalam proses pembelajaran, boleh dikata berhasil tidaknya proses pembelajaran merupakan tanggung jawab penuh seorang guru untuk mewujudkannya. Keberhasilan proses pembelajaran belum cukup jika hanya diukur dari berapa banyak siswa yang bisa lulus dan mendapatkan nilai yang baik, terutama dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa diharapkan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Islam yang didapatnya dari pembelajaran dalam kehidupan nyata dan bisa nelajar dari orang diluar sana. Tulisan ini mencoba memberi gambaran bagaiamana mewujudkan tujuan dari proses pembelajaran Aqidah Akhlak, dengan cara mengembangkan bahan ajar terkhusus pembelajaran Aqidah Akhlak di tingkat madrasah, tanpa menyampingkan prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam pengembangan bahan ajar.”
Kata Kunci: Active Learning Approach, Learning Outcomes
Ringkasan Jurnal
Identitas Jurnal
Judul : Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah
Penulis : ha5_4n@yahoo.com
Lembaga Penulis : Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo
Lembaga yang menerbitkan Jurnal : -
Menyajikan ringkasan dari setiap bagian jurnal meliputi:
Pendahuluan
Dalam pembelajaran konstrukvistik, keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran merupakan kunci utama belajar. Keaktifan dalam belajar seeing menjadi prediktor yang baik bagi hasil belajar.
Pendekatan active learning yang dilaksanakan pada pembelajaran akhidah akhlak merupakan suatu pembelajaran yang mengajar peserta didiknya untuk aktif. Belajar aktif dapat dilihat dari dua segi, yakni dari segi siswa, yang berarti bahwa belajar aktif merupakan proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka belajar. Aktifitas ini dapat dilihat dari aktifitas fisik, mental maupun keduanya. Meskipun untuk mencapai maksud ini dipersyaratkan keterlibatan langsung nerbagai keaktifan fisik.
Usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada dasarnya merupakan kesatuan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam pemilihan dan penerapan srategi yang tepat, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pemilihan bahan ajar dalam menyajikan proses pembelajaran agar hasil yang didapatkannya optimal dan mencapai target belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam kaitan ini, bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, terlebih bahan ajar merupakan sarana pendukung dalam proses pembelajaran.
Salah satu komponen dalam perencanaan pengajaran yang dibuat oleh guru adalah sumber belajar yang didalamnya termasuk bahan ajar yang sering diisi dengan buku-buku atau sumber tertulis lainnya. Inovasi dan pengembangan bahan ajar dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, hal ini merupakan tanggung jawab dari seorang pendidik dalam mengembangkannya, karena yang mengetahui secara langsung keadaan siswa atau lingkungan sekitar yaitu seorang guru dalam kaitanya ketersediaan bahan atau sarana dan prasarana yang ada dilingkungan sekolah.
Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar, mempelajari bagaimana tata cara berinteraksi dengan manusia (habluminannas) serta hubungan manusia dengan sang khalik (habluminallah). Dengan ini diharapkan siswa tertanam keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu, materi pendidikan Aqidah Akhlak bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan kehidupanya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada.Oleh karena itu guru dalam hal ini guru PAI atau guru kelas dituntut untuk mengembangkan bahan ajar sedemikian mungkin agar tujuan dari pembelajaran Aqidah Akhlak dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan.
Pengembangan bahan ajar tidak lepas dari kurikulum karena salah satu unsur atau bagian urgen kurikulum yang utama adalah: bahan ajar.2 Guru sebagai seorang yang mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi, maka guru berkewajiban mempersiapkan segala sesuatu termasuk menyusun bahan ajar. Dalam hal menyusun bahan ajar guru harus mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan bahan ajar, agar bahan ajar yang ada dapat memperlancar dalam proses pembelajaran sehingga bahan ajar yang tercipta dapat berfungsi secara maksimal.
Kajian teori
Menyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, agar dapat membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar dan bagaiamana mewujudkan tujuan dari proses pembelajaran Aqidah Akhlak, dengan cara mengembangkan bahan ajar terkhusus pembelajaran Aqidah Akhlak di tingkat dasar, tanpa menyampingkan prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam pengembangan bahan ajar dan diperlukannya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang ada di Madrasah.
Metodologi penelitian
Penelitian ini merupakan tindakan kelas, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian diskriptif, sebab menggambarkan bagaimana pembelajaran active learning diteroakan dan bagaimana hasil dari pendekatan active learning tersebut. Dalam penelitian ini, guru beroeran sebagai seorang perencana, pelaksana, observer, dan refleksi dalam kegiatan pembelajaran Akhidah Akhlak dalam oendekatan active learning.
Pembahasan
1. Hakikat Aktif Learning
Pembelajaran aktif merupakan strategi pembelajaran yang lebih bamyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompetisinya.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah segala sesuatu pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang harus dipelajari seorang peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan dalam pendidikan. Sedangkan jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai ( materi yang tertuang atau segala hal yang dapat diambil manfaat dari sumber belajar).
Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar.
Prinsip disini dimaksudkan adalah hal-hal yang harus dipenuhi dalam pengembangan atau penyusunan bahan ajar diantaranya yaitu:
Mulai dari yg mudah untuk memahami yg sulit, dari yg konkret
1) untuk memahami yg abstrak.
2) akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu;
3) pemahaman siswa.
4) keberhasilan belajar.
5) untuk terus mencapai tujuan.
Jenis-jenis Bahan Ajar.
Ada lima kategori yaitu:
Cetak : Handout, Buku, modul, LKS, brosur, leaflet, foto,
Dengar :Kaset, radio, piringan hitam, compact disc.
Pandang (visual) seperti foto, gambar atau maketaudiovisual
Pandang Dengar : VCD, film, media 4) audiovisual
Multimedia Interaktif. Web, bahan ajar ini mempermudah siswa atau pesera didik yang mempunyai kendala mengenai jarak, maka siswa dapat mengakses materi yang tersedia melalui internet dengan mudah, media ini disebut juga dengan media yang berbasis online/daring(dalam jaringan).
Strategi Penyampaian Bahan Ajar.
Strategi penyampaian bahan ajar oleh Guru
Strategi bahan ajar oleh siswa
2. Pengembangan Bahan Ajar Aqidah Akhlak
Pembelajaran Aqidah Akhlak dan Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar Aqidah
Materi Pembelajaran
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: Relevansia, Prinsipkonsistensi, Prinsip kecukupan .
Metode Pembelajaran Aqidah Akhlak.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran bergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang dipilih. Misalnya metode tanya jawab, diskusi, eksperimen dan lain-lain.
Kesimpulan Saran
Dari pembahasan diatas bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
Sedangkan jenis-Jenis Bahan Ajar yang ada antaralain bahan ajar cetak,bahan ajar pandang (visual), bahan ajar dengar (audio), bahan ajar pandang dengar (audio visual), bahan ajar multimedia interaktif (interactiveteachingmaterial).
Dalam pengembangan bahan ajar haruslah mengacu pada prinsip-prinsip dalam pengembangannya.Pengembangan bahan ajar haruslah di mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dariyang kongkret untuk memahami yang abstrak, harus dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan dapat menjadi umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik. Dalam mengembangkan bahan ajar perlu diperhatikan stuasi yang ada dalam proses pembelajaran, baik lingkungan sekolah maupun perkembangan siswa. Terkait dengan lingkungan sekolah menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada agar bahan ajar yang tidak terkendala dengan masalah teknis. Sedangkan dalam hal perkembangan siswa yang perlu diperhatikan yaitu faktor psikologis siswa dan aspek-aspek yang berkaitan dalam perkembangan siswa dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang benar-benar berfungsi secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai, maka dari itu bahan ajar haruslah sesimpil mungkin dapat dimengerti dan difahami oleh peserta didik bukan malah sebaliknya membuat siswa semakin bingung dengan bahan ajar yang ada karena pengajar kurang piawai dalam mengemasnya.
Pembahasan
Jika dilihat dari identitas jurnal, penulis berasal dari dunia pendidikan. Tepatnya di Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton, Probolinggoo, Indonesia. Ini relevan dengan topik yang dibahas penulis. Yaitu “penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk ameningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah.
Pokok-pokok argumentasi penulis dalam pendahuluan jurnal, yaitu agar menjadi guru profesional guru dapat mengembangkan sumber belajar atau bahan dengan tidak berjalan monoton dan membosankan. Dan Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar, mempelajari bagaimana tata cara berinteraksi dengan manusia (habluminannas) serta hubungan manusia dengan sang khalik (habluminallah). Dengan ini diharapkan siswa tertanam keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Cakupan kajian teori meliputi Bahan Ajar, Aqidah Akhlak, Madrasah.
Metodologi penelitian ini sesuai dengan relevansi jurnal, dimana dalam hal praktek dibutuhkannya teori-teori sebagai bimbingan.
Penulis sedikit menuangkan kerangka berpikirnya dalam pembahasan, Namun banyak mengutip pendapat yang sangat mendukung judul jurnal dengan disertai contoh. Ini sudah membuat pembaca mudah memahaminya.
Pada jurnal ini, penulis tidak membuat saran. Namun setelah periview membaca pada simpulan yang dibuat oleh penulis, didalamnya terdapat berupa saran-saran. Seperti Dalam pengembangan bahan ajar haruslah mengacu pada prinsip-prinsip dalam pengembangannya.Pengembangan bahan ajar haruslah di mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dariyang kongkret untuk memahami yang abstrak, harus dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan dapat menjadi umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik. Dalam mengembangkan bahan ajar perlu diperhatikan stuasi yang ada
dalam proses pembelajaran, baik lingkungan sekolah maupun perkembangan siswa. Terkait dengan lingkungan sekolah menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada agar bahan ajar yang tidak terkendala dengan masalah teknis. Sedangkan dalam hal perkembangan siswa yang perlu diperhatikan yaitu faktor psikologis siswa dan aspek-aspek yang berkaitan dalam perkembangan siswa dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang benar-benar berfungsi secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai, maka dari itu bahan ajar haruslah sesimpil mungkin dapat dimengerti dan difahami oleh peserta didik bukan malah sebaliknya membuat siswa semakin bingung dengan bahan ajar yang ada karena pengajar kurang piawai dalam mengemasnya
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dalam jurnal ini, bahan ajar harus sesuai kurikulum, dan bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang benar-benar berfungsi secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai.
Saran dalam jurnal ini, Daftar putaka dalam jurnal ini cukup banyak, sehingga penulis yakin terhadap kebenaran dalam pembahasan jurnal. Dalam jurnal ilmiah harus terdaftar resmi dan mendapatkan ISSN, sehingga jurnal dapat diakui secara Internasional, Saran saya sebagai reviewer, menyarankan agar jurnal ini mempunyai ISSN karena jika ingin membuat jurnal harus sesuai dengan kaidah jurnal, agar pembaca dapat mempercayai keakuratan jurnal yang kita buat.
Makalah diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Disusun oleh :
Nama : Tiara Ananda (0301173471)
Semester/Jurusan : IV/PAI-4
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Aqidah Akhlak
Dosen Pengampu : Dr. H. Mardianto, M.Pd
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sumatera Utara
2019
Kata Pengantar
Puji syukur pereview ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya dapat terselesaikan tugas ini. Critical Journal Review ini bertujuan untuk memenuhi syarat tugas pada mata kuliah Strategi Pembelajaran Aqidah Akhlak semester IV jurusan PAI-4 di UIN Sumatera Utara dengan Jurnal yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah".
Terima kasih periview sampaikan kepada Bapak Dr. H. Mardianto, M.Pd selaku dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran Aqidah Akhlak yang telah membimbing dan memberikan arahan demi terselesaikannya CJR ini.
Dalam meriview critica journal review ini periview telah berusaha dengan segenap kemampuan, serta masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dengan senang hati diterima. Periview berharap CJR ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagaimana mestinya dan dapat memenuhi salah satu tugas kuliah.
Medan, 11 Mei 2019
Periview,
Tiara Ananda
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Pendahuluan 1
Ringkasan Jurnal 2
Identitas Jurnal 2
Ringkasan dari setiap bagian jurnal meliputi
-Pendahuluan
- Kajian teori
- Metodologi penelitian
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran 6
C. Pembahasan 7
D. Kesimpulan dan Saran 9
Pendahuluan
Latar belakang periview memilih Jurnal ini, karena jurna ini sesuai dengan mata kuliah strategi pembelajaran aqidah akhlak. Dimana seorang pendidik harus bisa mengatur strategi sesuai dengan materi yang diajarkan. Dan tujuan ini sesuai dengan abstrak pada jurnal yaitu “ Seorang guru mempunyai peran yang strategis dalam proses pembelajaran, boleh dikata berhasil tidaknya proses pembelajaran merupakan tanggung jawab penuh seorang guru untuk mewujudkannya. Keberhasilan proses pembelajaran belum cukup jika hanya diukur dari berapa banyak siswa yang bisa lulus dan mendapatkan nilai yang baik, terutama dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa diharapkan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Islam yang didapatnya dari pembelajaran dalam kehidupan nyata dan bisa nelajar dari orang diluar sana. Tulisan ini mencoba memberi gambaran bagaiamana mewujudkan tujuan dari proses pembelajaran Aqidah Akhlak, dengan cara mengembangkan bahan ajar terkhusus pembelajaran Aqidah Akhlak di tingkat madrasah, tanpa menyampingkan prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam pengembangan bahan ajar.”
Kata Kunci: Active Learning Approach, Learning Outcomes
Ringkasan Jurnal
Identitas Jurnal
Judul : Penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah
Penulis : ha5_4n@yahoo.com
Lembaga Penulis : Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo
Lembaga yang menerbitkan Jurnal : -
Menyajikan ringkasan dari setiap bagian jurnal meliputi:
Pendahuluan
Dalam pembelajaran konstrukvistik, keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran merupakan kunci utama belajar. Keaktifan dalam belajar seeing menjadi prediktor yang baik bagi hasil belajar.
Pendekatan active learning yang dilaksanakan pada pembelajaran akhidah akhlak merupakan suatu pembelajaran yang mengajar peserta didiknya untuk aktif. Belajar aktif dapat dilihat dari dua segi, yakni dari segi siswa, yang berarti bahwa belajar aktif merupakan proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka belajar. Aktifitas ini dapat dilihat dari aktifitas fisik, mental maupun keduanya. Meskipun untuk mencapai maksud ini dipersyaratkan keterlibatan langsung nerbagai keaktifan fisik.
Usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada dasarnya merupakan kesatuan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam pemilihan dan penerapan srategi yang tepat, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pemilihan bahan ajar dalam menyajikan proses pembelajaran agar hasil yang didapatkannya optimal dan mencapai target belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam kaitan ini, bahan ajar merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, terlebih bahan ajar merupakan sarana pendukung dalam proses pembelajaran.
Salah satu komponen dalam perencanaan pengajaran yang dibuat oleh guru adalah sumber belajar yang didalamnya termasuk bahan ajar yang sering diisi dengan buku-buku atau sumber tertulis lainnya. Inovasi dan pengembangan bahan ajar dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, hal ini merupakan tanggung jawab dari seorang pendidik dalam mengembangkannya, karena yang mengetahui secara langsung keadaan siswa atau lingkungan sekitar yaitu seorang guru dalam kaitanya ketersediaan bahan atau sarana dan prasarana yang ada dilingkungan sekolah.
Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar, mempelajari bagaimana tata cara berinteraksi dengan manusia (habluminannas) serta hubungan manusia dengan sang khalik (habluminallah). Dengan ini diharapkan siswa tertanam keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu, materi pendidikan Aqidah Akhlak bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan kehidupanya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada.Oleh karena itu guru dalam hal ini guru PAI atau guru kelas dituntut untuk mengembangkan bahan ajar sedemikian mungkin agar tujuan dari pembelajaran Aqidah Akhlak dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan.
Pengembangan bahan ajar tidak lepas dari kurikulum karena salah satu unsur atau bagian urgen kurikulum yang utama adalah: bahan ajar.2 Guru sebagai seorang yang mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi, maka guru berkewajiban mempersiapkan segala sesuatu termasuk menyusun bahan ajar. Dalam hal menyusun bahan ajar guru harus mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan bahan ajar, agar bahan ajar yang ada dapat memperlancar dalam proses pembelajaran sehingga bahan ajar yang tercipta dapat berfungsi secara maksimal.
Kajian teori
Menyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, agar dapat membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar dan bagaiamana mewujudkan tujuan dari proses pembelajaran Aqidah Akhlak, dengan cara mengembangkan bahan ajar terkhusus pembelajaran Aqidah Akhlak di tingkat dasar, tanpa menyampingkan prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam pengembangan bahan ajar dan diperlukannya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang ada di Madrasah.
Metodologi penelitian
Penelitian ini merupakan tindakan kelas, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian diskriptif, sebab menggambarkan bagaimana pembelajaran active learning diteroakan dan bagaimana hasil dari pendekatan active learning tersebut. Dalam penelitian ini, guru beroeran sebagai seorang perencana, pelaksana, observer, dan refleksi dalam kegiatan pembelajaran Akhidah Akhlak dalam oendekatan active learning.
Pembahasan
1. Hakikat Aktif Learning
Pembelajaran aktif merupakan strategi pembelajaran yang lebih bamyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompetisinya.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah segala sesuatu pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang harus dipelajari seorang peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan dalam pendidikan. Sedangkan jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai ( materi yang tertuang atau segala hal yang dapat diambil manfaat dari sumber belajar).
Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar.
Prinsip disini dimaksudkan adalah hal-hal yang harus dipenuhi dalam pengembangan atau penyusunan bahan ajar diantaranya yaitu:
Mulai dari yg mudah untuk memahami yg sulit, dari yg konkret
1) untuk memahami yg abstrak.
2) akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu;
3) pemahaman siswa.
4) keberhasilan belajar.
5) untuk terus mencapai tujuan.
Jenis-jenis Bahan Ajar.
Ada lima kategori yaitu:
Cetak : Handout, Buku, modul, LKS, brosur, leaflet, foto,
Dengar :Kaset, radio, piringan hitam, compact disc.
Pandang (visual) seperti foto, gambar atau maketaudiovisual
Pandang Dengar : VCD, film, media 4) audiovisual
Multimedia Interaktif. Web, bahan ajar ini mempermudah siswa atau pesera didik yang mempunyai kendala mengenai jarak, maka siswa dapat mengakses materi yang tersedia melalui internet dengan mudah, media ini disebut juga dengan media yang berbasis online/daring(dalam jaringan).
Strategi Penyampaian Bahan Ajar.
Strategi penyampaian bahan ajar oleh Guru
Strategi bahan ajar oleh siswa
2. Pengembangan Bahan Ajar Aqidah Akhlak
Pembelajaran Aqidah Akhlak dan Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar Aqidah
Materi Pembelajaran
Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: Relevansia, Prinsipkonsistensi, Prinsip kecukupan .
Metode Pembelajaran Aqidah Akhlak.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran bergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang dipilih. Misalnya metode tanya jawab, diskusi, eksperimen dan lain-lain.
Kesimpulan Saran
Dari pembahasan diatas bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik.
Sedangkan jenis-Jenis Bahan Ajar yang ada antaralain bahan ajar cetak,bahan ajar pandang (visual), bahan ajar dengar (audio), bahan ajar pandang dengar (audio visual), bahan ajar multimedia interaktif (interactiveteachingmaterial).
Dalam pengembangan bahan ajar haruslah mengacu pada prinsip-prinsip dalam pengembangannya.Pengembangan bahan ajar haruslah di mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dariyang kongkret untuk memahami yang abstrak, harus dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan dapat menjadi umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik. Dalam mengembangkan bahan ajar perlu diperhatikan stuasi yang ada dalam proses pembelajaran, baik lingkungan sekolah maupun perkembangan siswa. Terkait dengan lingkungan sekolah menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada agar bahan ajar yang tidak terkendala dengan masalah teknis. Sedangkan dalam hal perkembangan siswa yang perlu diperhatikan yaitu faktor psikologis siswa dan aspek-aspek yang berkaitan dalam perkembangan siswa dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang benar-benar berfungsi secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai, maka dari itu bahan ajar haruslah sesimpil mungkin dapat dimengerti dan difahami oleh peserta didik bukan malah sebaliknya membuat siswa semakin bingung dengan bahan ajar yang ada karena pengajar kurang piawai dalam mengemasnya.
Pembahasan
Jika dilihat dari identitas jurnal, penulis berasal dari dunia pendidikan. Tepatnya di Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton, Probolinggoo, Indonesia. Ini relevan dengan topik yang dibahas penulis. Yaitu “penerapan Pembelajaran Active Learning Untuk ameningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Madrasah.
Pokok-pokok argumentasi penulis dalam pendahuluan jurnal, yaitu agar menjadi guru profesional guru dapat mengembangkan sumber belajar atau bahan dengan tidak berjalan monoton dan membosankan. Dan Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar, mempelajari bagaimana tata cara berinteraksi dengan manusia (habluminannas) serta hubungan manusia dengan sang khalik (habluminallah). Dengan ini diharapkan siswa tertanam keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Cakupan kajian teori meliputi Bahan Ajar, Aqidah Akhlak, Madrasah.
Metodologi penelitian ini sesuai dengan relevansi jurnal, dimana dalam hal praktek dibutuhkannya teori-teori sebagai bimbingan.
Penulis sedikit menuangkan kerangka berpikirnya dalam pembahasan, Namun banyak mengutip pendapat yang sangat mendukung judul jurnal dengan disertai contoh. Ini sudah membuat pembaca mudah memahaminya.
Pada jurnal ini, penulis tidak membuat saran. Namun setelah periview membaca pada simpulan yang dibuat oleh penulis, didalamnya terdapat berupa saran-saran. Seperti Dalam pengembangan bahan ajar haruslah mengacu pada prinsip-prinsip dalam pengembangannya.Pengembangan bahan ajar haruslah di mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dariyang kongkret untuk memahami yang abstrak, harus dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan dapat menjadi umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik. Dalam mengembangkan bahan ajar perlu diperhatikan stuasi yang ada
dalam proses pembelajaran, baik lingkungan sekolah maupun perkembangan siswa. Terkait dengan lingkungan sekolah menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada agar bahan ajar yang tidak terkendala dengan masalah teknis. Sedangkan dalam hal perkembangan siswa yang perlu diperhatikan yaitu faktor psikologis siswa dan aspek-aspek yang berkaitan dalam perkembangan siswa dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang benar-benar berfungsi secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai, maka dari itu bahan ajar haruslah sesimpil mungkin dapat dimengerti dan difahami oleh peserta didik bukan malah sebaliknya membuat siswa semakin bingung dengan bahan ajar yang ada karena pengajar kurang piawai dalam mengemasnya
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dalam jurnal ini, bahan ajar harus sesuai kurikulum, dan bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang benar-benar berfungsi secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai.
Saran dalam jurnal ini, Daftar putaka dalam jurnal ini cukup banyak, sehingga penulis yakin terhadap kebenaran dalam pembahasan jurnal. Dalam jurnal ilmiah harus terdaftar resmi dan mendapatkan ISSN, sehingga jurnal dapat diakui secara Internasional, Saran saya sebagai reviewer, menyarankan agar jurnal ini mempunyai ISSN karena jika ingin membuat jurnal harus sesuai dengan kaidah jurnal, agar pembaca dapat mempercayai keakuratan jurnal yang kita buat.
CJR 1
CRITICAL JOURNAL REVIEW
STRATEGI INOVATIF PEMBELAJARAN AKHIDAH AKHLAK DI MAN WONOSOBO JAWA TENGAH
Dipresentasikan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak
Dosen Pengampu : Dr. H. Mardianto, M.Pd
Nama: Tiara Ananda (030117371)
Sem/ Jur: IV/ PAI- 4
Jurusan Pendidikan Agama Islam(PAI-4)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sumatera Utara
T.A. 2019
KATA PENGANTAR
بسم الله الرØمن الرØيم
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan periview nikmat iman dan Islam sehingga periview dapat menyelesaikan critical jurnal review yang bertemakan “Strategi Inovatif Pembelajaran Akhidah Akhlak di MAN Wonosobo Jawa Tengah”.
Shalawat periview hadiahkan kepada Nabi besar kita yakni Nabi Muhammad Saw yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup untuk manusia yang diwahyukan oleh Allah kepada Beliau.
Critical jurnal review ini telah periview susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari dosen pengampu mata kuliah Strategi pembelajaran akhidak akhlak bapak H. Mardianto, M. Pd sehingga memperlancar pembuatan ctitical jurnal review ini. Untuk itu periview menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang telah berkontribusi dalam pembuatan critical jurnal review ini.
Terlepas dari semua itu, periview menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka periview menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar periview dapat memperbaiki critical jurnal review ini.
Akhir kata periview berharap semoga critical jurnal review tentang “Strategi Inovatif Pembelajaran Akhidah Akhlak di MAN Wonosobo Jawa Tengah” dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua.
Medan, 10 Mei 2019
Periview
Tiara Ananda
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
RINGKASAN JOURNAL .................................................................................... 2
Identitas Journal ............................................................................................. 2
Ringkasan.................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................6
Relevansi Antara Topik Journal Dengan Karya Dan Bidang Keahlian Periview.............................................................................................................6
Pokok- Pokok Argumentasi Penulis Dalam Pendahuluan.....................................................................................................6
Pemilihan Serta Cakupan Kajian Teori........................................................ 7
Metodologi Penelitian Yang Digunakan Dan Relevansinya..................... 8
Kerangka Berpikir Periview Pada Bagian Pembahasan.............................9
Kesimpulan Dan Saran Serta Implikasinya Terhadap Penelitian Yang Berikutnya......................................................................................................... 10
Persetujuan, kritik, sanggahan, Uraian Penjelasan, Serta Uraian….11
Periview
D. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................... 12
PENDAHULUAN
Saya memilih journal ini karena saya percaya bahwa pendidikan adalah hal yang penting. Orang yang berpendidikan harus memiliki perilaku yang menunjukan karakteristik atau sifat yang khas yang harus dimilik seseorang yang berpendidikan. Karakteristik akan menimbulkan kesan, baik kesan yang baik ataupun yang buruk bagi individu yang lain. Sikap yang ditampilkan saat berinteraksi dengan orang lain mencerminkan sifat atau karakter seseorang. Pada hakikatnya, kebutuhan hidup manusia bukan hanya beruoa kebutuhan materi semata, namun kebutuhan yang utama adalah kebutuhan spiritual. Nilai- nilai spiritual hanya dapat ditemukan dalam kehidupan beragama yang religius. Proses belajar mengajar yang ada di sekolah- sekolah masih banyak yang monotan yang itu- itu saja digunakan oleh seorang pendidik. Walaupun sudah beberapa kali kurikulum berganti, dari kurikulum yang hanya memfokuskan seorang pendidik yang menjadi central di dalam pembelajaran(KTSP) sampai peserta didik yang menjadi central dalam pembelajaran(K13) tetap saja masih banyak pendidik yang belum bisa menerapkan kurikulum K13. Pendidik hanya monoton menerapkan metode ceramah di dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan saya memilih journal ini agar saya dapat memberitahu kepada pendidik- pendidik di luar sana dan saya juga akan menjadi seorang pendidik jadi saya dan pendidik- pendidik di luar sana harus tau bagaimana cara agar ketika kita memberi pelajaran kepada para peserta didik kita, peserta didik kita dapat menerima pembelajaran itu. Banyak sekali metode yang dapat kita terapkan kepada para peserta didik kita supaya para peserta didik tidak mengalami kebosana di dalam proses pembelajaran. Sebagai pendidik harus selalu memberikan inovasi terhadap pembelajaran yang kita terapkan untuk para peserta didik. Inovasi didalam proses pembelajaran itu pent8ng dan sangat berguna untuk dipelajari dan setelah dipelajari sangat penting untuk diterapkan saat kita di dalam pembelajaran. Guru yang baik ialah guru yang tau metode apa yang bisa membuat para peserta didiknya menyukai pembelajaran yang dibawanya Dan peserta didiknya akan mudah menangkap pelajaran tersebut. Jika seorang pendidik berhasil membuat para peserta didiknya menjadi pintar karena metode yang diterapkannya, tidak menutup kemungkinan Negara tersebut akan melahirkan pendidikan yang baik dan menjadi Negara yang menjadi central di dalam pendidikan.
RINGKASAN JOURNAL
Identitas Journal
Judul : Strategi Inovatif Pembelajaran Akhidah Akhlak Di man Wonosobo Bawa Tengah
Penulis : Faisal Kamal
Lembaga Penulis : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Sains dan Al- Quran
ISSN : 2354- 86X
2. Ringkasan
a. Pendahuluan
Mencermati masalah yang saat ini sedang terjadi dan menjadi paradigma, Pendidikan Agama Islam berperan penting di dalam pembinaan akhidah akhlak. Dalam pendidikan agama Islam yang menjadi tujuan kependidikan Islam bukan hanyaberupa transfer of knowledges ( pengembangan terhadap ilmu pengetahuan) tetapi harus juga dalambentuk transfer of values ( pembinaan terhadap nilai- nila moral dan spiritual keagamaan). Ilmu pengetahuan dan spiritual dibentuk dan dibina dalam bingkai humanisme religious. Demikian pentingnya mempelajari, mengakaji bidang ilmu- ilmu agama dan lengembangan pada ilmu- ilmu pengetahuan. Dengan intensitas pembinaan terhadap nilai- nilai moral dan spiritual agama tersebut, diharapkan kebangkitan dan kejayaan Islam dapat diraih lagi. Untuk memujudkan hal ini dapat melalui pendidikan dengan cara memperbaruhi sistem pendidikan yang ada. Kaitannya dalam pembelajaran, hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar adalah kegiatan mengajar. Mengajar adalah usaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar berlangsung kegiatan belajar yang bermakna dan optimal. Sedangkan mendidik adalah memelihara dan memberi latihan ( ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sehingga dapat disimpulkan secara pedagogis didaktis anara mengajar dan mendidik memiliki hubungan yang saling betkaitan. Pada mata pelajaran Akhidah Akhlak aspek yang dikembangkan adalah ranah afektif yang berimplikasi pada ranah spiritual peserta didik yang membutuhkan suatu Strategi dalam mengimplementasikan akhidah akhlak dalam suatu proses pembelajaran. Oleh sebab itu, madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran yang sangat strategis. Strategis dalam arti, mampu menciptakan, memberdayakan danmembina akhidah akhlak peserta didik dengan seksama dan komprehensif.
b. Kajian Teori
Teori ini mengkaji tentang kelebihan dan kekurangan inovasi strategi dan model pembelajaran akhidah akhlak, dan bermanfaat bagi pengembangan teori pembelajaran inovatif pada mata pelajaran akhidah akhlak. Serta mengkontribusikan can mengimplementasikan Strategi pembelajaran akhidah akhlak secara praktis, pendidik mata pelajaran akhidah akhlak dapat mengembangkan model pembelajaran inovatif secara mandiri.
c. Metodologi Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian (field research) yang berjenis penelitian kualitatif. Data- data yang dikumpulkan berupa data tertulis maupun lisan. Data- data bersumber dari dokumen- dokumen yang diperoleh dari MAN Wonosobo Bawa Tengah sebagai lokasi penelitian. Sebagai data pendukung, berasal dari journal, buku, dan dokumen lainnya. Berdasarkan objek penelitian, tempat, sifat, dan sumber datanya. Penelitian ini bercorak kualitatif dengan data- data yang diperoleh berupa data deskriptif. Teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, dokumentasi, serta analisa data.
d. Pembahasan
Berdasarkan dengan proses belajar mengajar di kelas, peran dan figur pendidik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi titik sentral. Proses pembelajaran yang diterapkan tidak hanya mengedepankan kepada aktivitas pendidik, namun berfokus dan berorientasi pada peserta didik sebagai subjek dalam belajar. Dengan penerapan pembelajaran yang mengedepankan aktivitas peserta didik, dapat mendorong peserta didik untuk berkreasi, berinovasi dan berperan aktif dalam proses pembelajarannya. Menurut karomah sebagaimana dalam wawancara dengan penulis tentang penerapan metode dalam proses pembelajaran. "Sebenarnya untuk model atau metode semuanya itu baik. Dilihat situasi anak itu sendiri atau situasi pada saat jam mata pelajaran. Menerpkan metode maupun metode antara jam pertama dan jam ketujuh atau kedelapan seharusnya berbeda. Tapi kesulitan yang dihadapi guru, dengan materi yang sama jam yang berbeda harus membuat RPP yang berbeda akan memakan waktu. Sebagaiman hasil wawancara tersebut, penerapan suatu metode atau model pembelajaran dengan melihat situasi dan kondisi peserta didik. Terutama pada jam mata pelajaran terakhir. Dapat dipahami bahwa, pada jam- jam akhir pelajaran, leserta didik mengalami kelelahan setelah seharian mengikuti proses pembelajaran. Sehingga, pada akhir jam pelajaran, kebanyakan pesdta didik kehabisan energi, misal mengantuk dan lelah. Oleh sebab itu, dalam proses pembelajaran, para peserta pendidik dapat menyesuaikan dengan keadaan peserta didik dan menerapkan variasi metode. Adapun tujuan dari penerapan variasi metode dalam proses belajar mengajar ialah: Meningkatkan motivasi belajar dan mengajar, meningkatkan variasi para siswa kepada guru, meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar, menghilangkan kejenuhan dalam belajar mengajar. Model pembelajaran yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran aktif. Prosedur atau langkah- langkah dalam pembelajaran koopeartif terdiri atas empat tahapan sebagai berikut: penjelasan mageri, belajar dalam berkelompok, penilaian dan pengakuan tim. Dari penjelasan ini semua, ada enam (6) jenis variasi metode pembelajaran akhidah akhlak yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas yaitu:
1.) Metode ceramah, tanya jawab, penugasan, group resume, dan contextual teaching and learning
2.) Metode group resume, ceramah dan tanya jawab
3.) Metode ceramah, tanya jawab, inquring mind what to know
4.) Metode diskusi dan synergetic teaching
5.) Metode diskusi, tanya jawab, social learning
6.) Metode ceramah, tanya jawab, penugasan, dan guided teaching
e. Kesimpulan
1.) Strategi pembelajaran yang diterapkan berperan secara signifikan dalam meningkatkan mutu belajar peserta didik. Dalam pengembangan peserta didik. Dalam pengembangan strategi pembelajaran inovatif, yakni dengan melibatkan aspek- aspek pembelajaran yang teridiri atas tujuan, materi, metode, media dan penilaian. Penerapan strategi pembelajaran mengacu pada proses kegiatan pembelajaran. Adapun aspek- aspek dalam proses kegiatan pembelajaran tersebut merupakan komponen- komponen pembelajaran yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran.
2.) Langkah strategis yang dilaksanakan dalam menerapkan strategi pembelajaran inovatif dengan menggunakan variasi metode dalam proses pembelajaran, seperti metode ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi dan demonstrasi. Di samping itu, menggunakan teknik- teknik pembelajaran aktif seperti inquring mind want to know, dan guided teaching. Pendidik menerapkan pula model- model pembelajaran inovatif seperti pembelajaran contextual teaching and learning, synergetic teaching dan social learning. Penerapan metode dan model pembelajaran tersebut dengan berdasarkan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran aktif. Dengan demikian, model pembelajaran yang diterapkan merupakan model pembelajaran inovatif.
f. Saran
Journal ini seharusnya bisa menggunakan model dan metode yang masih banyak yang bisa di tuangkan untuk pembelajaran akhidah akhlak pada Madrasah Aliyah Negeri maupun Swasta. Journal ini masih banyak kekurangan karena penelitiannya hanya dengan wawancara dan dokumen- dokumen ei sekolah yang menjadi pusat penelitian. Seharusnya masih banyak lagi yang bisa di teliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bagus.
PEMBAHASAN
Relevansi Antara Topik Journal Dengan Karya Dan Bidang Keahlian Periview
Ketika saya memilih journal ini, saya sudah sangat menyukai judul journal tersebut dan sangat menarik untuk membedah isi yang ada di journal ini. Sebagai seorang yang akan menjadi seorang pendidik, judul journal ini sangat menarik untuk saya bahas di critical journal review saya. Dari segi judul journal ini, periview sangat cocok Dan excited untuk membedah journal ini. Sebagai seorang yang akan menjadi pendidik nantinya, saya harus banyak mempelajari model dan metode yang telah dibahas didalam journal ini. Model dan metode yang sangat penting yang harus diketahui semua pendidik. Dengan mengetahui model dan metode didalam pembelajaran, pendidik akan mudah menarik dan membuat para peserta didiknya semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Seorang pendidik harus bisa menguasai model dan metode yang ada di journal ini. Periview paham terhadap pembahasan yang dibahas di journal ini. Sehingga periview sangat mudah membedah apa yang yang ada di dalam journal ini.
Pokok- Pokok Argumentasi Penulis Dalam Pendahuluan
Argumen periview dan pendahuluan yang ada di dalam journal ini Satu pendapat. Karena pembelajaran yang kertama kali diajarkan haruslah spiritual dan setelah itu barulah pendidikan. Ketika seseorang mempunyai spiritual yang baik dan telah tertanam didalam dirinya, seseorang tersebut akan lebih mudah menerima pembelajaran tersebut. Pembentukan watak baik sejak dini harus diajarkan kepada para peserta didik supaya peserta didik dapat menjadi seorang yang baik didalam kehidupan sehari- harinya. Didalam pembelajaran di semua matalelajaran terutama didalam mata pelajaran Akhidah Akhlak yang harus dikembangkan adalah ranah afektif yang berimplikasi terhadap ranah spiritual peserta didik yang membutuhkan suatu Strategi dalam mengimplementasikan akhidah akhlak dalam suatu proses pembelajaran. Selain aspek afektif, aspek yang lain yang harus dimiliki seorang peserta didik adalah aspek kognitif dan aspek psikomotorik, serta meliputi pula ranah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Jika disetiap mata pelajaran diajarkan dengan intensitas pembinaan terhadap nilai- nilai moral dan spiritual agama tersebut, dapat kita harapkan bahwa kebangkitan dan kejayaan Islam dapat diraih lagi melalui jalur pendidikan.
Pemilihan Serta Cakupan Kajian Teori
Peningkatan akhidah dan akhlak dalam tujuan pengembangan pendidikan agama Islam berdasarkan kurikulum pendidikan karakter menjadi tumpuan utama. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional pada aspek agama dan tuntunan perkembangan global menjadi point penting. Strategi pembelajaran yang diterapkan mengacu kepada pendidikan karakter. Di mana pendidikan karakter digunakan sebagai basis materi dalam penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Deskripsi tersebut mengacu pada pembelajaran yang diterapkan. Implementasi dari penerapan pendidikan karakter yaitu dengan cara penanaman akhidah yang kuat sebagai landasan dalam berperilaku. Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Peran pendidik dalam penerapan Strategi pembelajaran sebagai orang yang utama. Pendidik adalah model yang dapat ditiru, dicontoh oleh peserta didik dalam ucapan dan perbuatnnya. Guru harus memiliki etika yang baik. Peran pentingnya dalam pembelajaran akhidah akhlak adalah seorang pendidik dituntut untuk mampu menjaga sikap, tutur kata dn perbuatannya.
Metodologi Penelitian Yang Digunakan Dan Relevansinya
Penelitian yang dilakukan di MAN Wonosobo Jawa Tengah memakai penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data- data tertulis maupun lisan. Datanya bersumber dari dokumen- dokumen yang dioeroleh dari MAN Wonosobo Jawa Tengah sebagai lokasi yang menjadi pusat penelitian. Setelah mengumpulkan data- data teknik yang dilakukan selanjutnya ialah wawancara. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai para guru mata pelajaran Akhidah Akhlak. Wawancara dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran. Sehingga akan diketahui bentuk strategi dan model pembelajaran akhidah akhlak berbasis pembelajaran inovatif. Tahap selanjutnya setelah wawancara ialah observasi. Observasi yang dilakukan seorang enukis journal ialah dengan mengobservasi proses pembelajaran di kelas, mengamati bentuk- bentuk kefiatan yang bersifat keagamaan. Dari hasil yang diamati akan diketahui inovasi strategi dan model pembelajaran yang diterapkan. Sterlh melakukan wawancara dan obserbvasi, tahap selanjutnya ialah dokumentasi. Dokumentasi merupakan teknis pengumpulan data yang diperoleh melalui- melalui dokumen- dokumen. Dokumen- dokumen yang dimaksud antara lain berupa silabus, rencana pelaksanaan pmbelajaran, profil MAN Wonosobo serta dokumen- dokumen yang berkaitan dengan mata pelajaran akhidah akhlak. Setelah melakukan ini semua, tahap yang terakhir yang harus dilakukan ialah analisis data. Analisis data merupakan rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memilik nilai sosial, akademis, dan ilmiah.
Kerangka Berpikir Periview Pada Bagian Pembahasan
Didalam pembahasan yang ada di journal ini sudah sangat tepat, saya memilih journal ini daripada journal- journal yang ada karena pemikiran saya dan pembahasan yang ada di journal ini sangat cocok. Apa saja yang dibahas didalam journal ini sangat sependapat dengan apa yang ada didalam pikiran saya. Semua telihat jelas dan tidak ada perbedaan yang terjadi di sana. Menurut pmbahasan yang ada di journal ini bahwa sebagai pendidik sebelum kita memberi pelajaran umum kepada para peserta didik kita lebih baik terlebih dahulu kita memberikan pelajaran spiritual dan membentuk karakter yang baik kepada para peserta didik kita dan itu sama dengan lemikiran saya. Menurut saya, sebelum kita memberikan pendidikan umum kepada lara peserta didik, lebih sangat baik kita memberikan pendidikan spiritual. Karena menurut saya, apabila seorang peserta didik sudah terbentuk karakter yang baik di dalam dirinya maka ia akan jauh ebih mudah menerima pelajaran dari siapa pun yang memberi pelajaran itu kepadanya dan dia tau bahwa pendidikan itu sangat penting untuk dirinya. Pembahasan yang sesuai lagi dengan cara berpikir periview adalah, menurut pembahasan yang telah dibahas didalam journal ini bahwa pendidik harus bisa menyesuaikan metode yang tepat ketika menyampaikan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada para peserta didiknya, apalagi disaat- saat jam terakhir mata pelajaran, siswa sudah mulai merasa kelelahan dan tidak semangat untuk mengikuti pelajaran di jam- jam terakhir. Disini lah tugas pendidik harus bisa mengetahui metode yang tepat yang mampu membuat para peserta didiknya semangat mengikuti pelajaran di jam- jam terakhir. Pembahasan didalam journal ini sangat cocok terhadap apa yang ada didalam pikiran saya. Menurut saya, seorang pendidik yang baik akan mampu menciptakan situasi belajara yang efektif yang mampu membuat para peserta didiknya semangat dalam m3ngikuti pelajaran yang ada di dalam jam- jam pelajaran meskipun jam- jam terakhir pelajaran adalah jam- jam yang sangat rentan terhadap tidak semangatnya para peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan di jam- jam inilah pendidik harus bisa membuat Strategi yang baik yang bisa membuat para peserta didiknya semangat untuk mengikuti pelajaran yang ada di jam- jam terakhir pembelajaran.
Kesimpulan Dan Saran Serta Implikasinya Terhadap Penelitian Yang Berikutnya
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan isi journal ini ialah seorang pendidik harus tau bagaimana cara membuat pelajaran yang diajarkannya dapat diterima oleh semua peserta didiknya. Dengan cara, setiap pendidik harus tau model dan strategi yang harus diaplikasikan ketika dalam proses pembelajaran. Setiap pendidik harus bisa membuat para peserta didiknya fokus terhadap apa yang diajarkannya walaupun ia mengajar di jam- jam terakhir. Walaupun itu sulit dilakukan tetapi sebagai seorang pendidik, ia wajib menjadi tolak ukur keberhasilan peserta didiknya. Ketika pendidik dapat menguasai strategi yang membuat peserta didiknya terfokus hanya kepadanya di saat pembelajaran, maka seorang pendidik berhasil menjadi pendidik yang baik. Karena menurut saya, keberhasilan sebuah pendidikan terletak kepada keberhasilan seorang pendidik menyampaikan pembelajaran kepada peserta didiknya. Jadi, saya berharap untuk Penelitian berikutnya penulis jurnal harus meneliti semua yang terkait di dalam pendidikan yang bisa membuat pembaca dan calon pendidik serta pendidik dapat mengambil hikmah dari tulisan journal tersebut. Penelitian berikutnya harus lebih baik dari penelitian yang ini dan metodologi penelitian yang digunakan harus lebih banyak dan lebih jelas dari penelitian journal ini.
Persetujuan, kritik, sanggahan, Uraian Penjelasan, Serta Uraian Periview
Saya setuju dengan semua pembahasan yang ada didalam journal ini. Tidak ada yang perlu dikritik dari pembahasan journal ini dan periview tidak ada sanggahan terhadap pembahasan yang telah dibahas didalam journal ini. Dari pendahuluan, masalah yang akan dibahas, manfaat dari journal ini, metodologi yang dipakai didalam penelitian serta pembahasan yang ada semuanya terlihat baik dan dapat diterima oleh periview. Journal ini sangat membantu periview untuk memahami hakikat untuk menjadi seorang pendidik yang baik.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat periview ambil dari pembahasan journal ini ialah seorang pendidik harus bisa menguasai strategi yang baik agar dapat diaplikasikannya kepada para peserta didiknya. Seorang pendidik harus bisa menjadi model yang baik dan bisa mencontohkan perilaku- perilaku yang baik ketika di depan maupun di belakang para peserta didiknya. Karena seorang pendidik akan menjadi contoh untuk para peserta didiknya. Apapun yang dilakaukan seorang pendidik baik sikap maupun perkataan, para peserta didiknya akan selalu mengikutinya. Seorang pendidik harus memiliki strategi yang bisa membuat peserta didiknya semangat untuk mengikuti pembelajaran. Karena, keberhasilan peserta didik diukur dari seberapa mampu pendidik menciptakan pembelajaran yang efektif.
2. Saran
Saran saya sebaiknya penulis journal dapat mencari pembahasan yang lain lagi yang lebih menarik dan bisa mengunakan metodologi lain yang bisa diterapkan untuk meneliti lagi. Saran untuk pembaca, sebaiknya pembaca dapat memahami apa yang menjadi tujuan dibuatnya journal ini dan bisa bermanfaat untuk para calon pendidik ataupun seseorang yang telah menjadi pendidik.
STRATEGI INOVATIF PEMBELAJARAN AKHIDAH AKHLAK DI MAN WONOSOBO JAWA TENGAH
Dipresentasikan untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak
Dosen Pengampu : Dr. H. Mardianto, M.Pd
Nama: Tiara Ananda (030117371)
Sem/ Jur: IV/ PAI- 4
Jurusan Pendidikan Agama Islam(PAI-4)
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sumatera Utara
T.A. 2019
KATA PENGANTAR
بسم الله الرØمن الرØيم
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan periview nikmat iman dan Islam sehingga periview dapat menyelesaikan critical jurnal review yang bertemakan “Strategi Inovatif Pembelajaran Akhidah Akhlak di MAN Wonosobo Jawa Tengah”.
Shalawat periview hadiahkan kepada Nabi besar kita yakni Nabi Muhammad Saw yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup untuk manusia yang diwahyukan oleh Allah kepada Beliau.
Critical jurnal review ini telah periview susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari dosen pengampu mata kuliah Strategi pembelajaran akhidak akhlak bapak H. Mardianto, M. Pd sehingga memperlancar pembuatan ctitical jurnal review ini. Untuk itu periview menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang telah berkontribusi dalam pembuatan critical jurnal review ini.
Terlepas dari semua itu, periview menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka periview menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar periview dapat memperbaiki critical jurnal review ini.
Akhir kata periview berharap semoga critical jurnal review tentang “Strategi Inovatif Pembelajaran Akhidah Akhlak di MAN Wonosobo Jawa Tengah” dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua.
Medan, 10 Mei 2019
Periview
Tiara Ananda
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
RINGKASAN JOURNAL .................................................................................... 2
Identitas Journal ............................................................................................. 2
Ringkasan.................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................6
Relevansi Antara Topik Journal Dengan Karya Dan Bidang Keahlian Periview.............................................................................................................6
Pokok- Pokok Argumentasi Penulis Dalam Pendahuluan.....................................................................................................6
Pemilihan Serta Cakupan Kajian Teori........................................................ 7
Metodologi Penelitian Yang Digunakan Dan Relevansinya..................... 8
Kerangka Berpikir Periview Pada Bagian Pembahasan.............................9
Kesimpulan Dan Saran Serta Implikasinya Terhadap Penelitian Yang Berikutnya......................................................................................................... 10
Persetujuan, kritik, sanggahan, Uraian Penjelasan, Serta Uraian….11
Periview
D. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................... 12
PENDAHULUAN
Saya memilih journal ini karena saya percaya bahwa pendidikan adalah hal yang penting. Orang yang berpendidikan harus memiliki perilaku yang menunjukan karakteristik atau sifat yang khas yang harus dimilik seseorang yang berpendidikan. Karakteristik akan menimbulkan kesan, baik kesan yang baik ataupun yang buruk bagi individu yang lain. Sikap yang ditampilkan saat berinteraksi dengan orang lain mencerminkan sifat atau karakter seseorang. Pada hakikatnya, kebutuhan hidup manusia bukan hanya beruoa kebutuhan materi semata, namun kebutuhan yang utama adalah kebutuhan spiritual. Nilai- nilai spiritual hanya dapat ditemukan dalam kehidupan beragama yang religius. Proses belajar mengajar yang ada di sekolah- sekolah masih banyak yang monotan yang itu- itu saja digunakan oleh seorang pendidik. Walaupun sudah beberapa kali kurikulum berganti, dari kurikulum yang hanya memfokuskan seorang pendidik yang menjadi central di dalam pembelajaran(KTSP) sampai peserta didik yang menjadi central dalam pembelajaran(K13) tetap saja masih banyak pendidik yang belum bisa menerapkan kurikulum K13. Pendidik hanya monoton menerapkan metode ceramah di dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan saya memilih journal ini agar saya dapat memberitahu kepada pendidik- pendidik di luar sana dan saya juga akan menjadi seorang pendidik jadi saya dan pendidik- pendidik di luar sana harus tau bagaimana cara agar ketika kita memberi pelajaran kepada para peserta didik kita, peserta didik kita dapat menerima pembelajaran itu. Banyak sekali metode yang dapat kita terapkan kepada para peserta didik kita supaya para peserta didik tidak mengalami kebosana di dalam proses pembelajaran. Sebagai pendidik harus selalu memberikan inovasi terhadap pembelajaran yang kita terapkan untuk para peserta didik. Inovasi didalam proses pembelajaran itu pent8ng dan sangat berguna untuk dipelajari dan setelah dipelajari sangat penting untuk diterapkan saat kita di dalam pembelajaran. Guru yang baik ialah guru yang tau metode apa yang bisa membuat para peserta didiknya menyukai pembelajaran yang dibawanya Dan peserta didiknya akan mudah menangkap pelajaran tersebut. Jika seorang pendidik berhasil membuat para peserta didiknya menjadi pintar karena metode yang diterapkannya, tidak menutup kemungkinan Negara tersebut akan melahirkan pendidikan yang baik dan menjadi Negara yang menjadi central di dalam pendidikan.
RINGKASAN JOURNAL
Identitas Journal
Judul : Strategi Inovatif Pembelajaran Akhidah Akhlak Di man Wonosobo Bawa Tengah
Penulis : Faisal Kamal
Lembaga Penulis : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Sains dan Al- Quran
ISSN : 2354- 86X
2. Ringkasan
a. Pendahuluan
Mencermati masalah yang saat ini sedang terjadi dan menjadi paradigma, Pendidikan Agama Islam berperan penting di dalam pembinaan akhidah akhlak. Dalam pendidikan agama Islam yang menjadi tujuan kependidikan Islam bukan hanyaberupa transfer of knowledges ( pengembangan terhadap ilmu pengetahuan) tetapi harus juga dalambentuk transfer of values ( pembinaan terhadap nilai- nila moral dan spiritual keagamaan). Ilmu pengetahuan dan spiritual dibentuk dan dibina dalam bingkai humanisme religious. Demikian pentingnya mempelajari, mengakaji bidang ilmu- ilmu agama dan lengembangan pada ilmu- ilmu pengetahuan. Dengan intensitas pembinaan terhadap nilai- nilai moral dan spiritual agama tersebut, diharapkan kebangkitan dan kejayaan Islam dapat diraih lagi. Untuk memujudkan hal ini dapat melalui pendidikan dengan cara memperbaruhi sistem pendidikan yang ada. Kaitannya dalam pembelajaran, hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar adalah kegiatan mengajar. Mengajar adalah usaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar berlangsung kegiatan belajar yang bermakna dan optimal. Sedangkan mendidik adalah memelihara dan memberi latihan ( ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sehingga dapat disimpulkan secara pedagogis didaktis anara mengajar dan mendidik memiliki hubungan yang saling betkaitan. Pada mata pelajaran Akhidah Akhlak aspek yang dikembangkan adalah ranah afektif yang berimplikasi pada ranah spiritual peserta didik yang membutuhkan suatu Strategi dalam mengimplementasikan akhidah akhlak dalam suatu proses pembelajaran. Oleh sebab itu, madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran yang sangat strategis. Strategis dalam arti, mampu menciptakan, memberdayakan danmembina akhidah akhlak peserta didik dengan seksama dan komprehensif.
b. Kajian Teori
Teori ini mengkaji tentang kelebihan dan kekurangan inovasi strategi dan model pembelajaran akhidah akhlak, dan bermanfaat bagi pengembangan teori pembelajaran inovatif pada mata pelajaran akhidah akhlak. Serta mengkontribusikan can mengimplementasikan Strategi pembelajaran akhidah akhlak secara praktis, pendidik mata pelajaran akhidah akhlak dapat mengembangkan model pembelajaran inovatif secara mandiri.
c. Metodologi Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian (field research) yang berjenis penelitian kualitatif. Data- data yang dikumpulkan berupa data tertulis maupun lisan. Data- data bersumber dari dokumen- dokumen yang diperoleh dari MAN Wonosobo Bawa Tengah sebagai lokasi penelitian. Sebagai data pendukung, berasal dari journal, buku, dan dokumen lainnya. Berdasarkan objek penelitian, tempat, sifat, dan sumber datanya. Penelitian ini bercorak kualitatif dengan data- data yang diperoleh berupa data deskriptif. Teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, dokumentasi, serta analisa data.
d. Pembahasan
Berdasarkan dengan proses belajar mengajar di kelas, peran dan figur pendidik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi titik sentral. Proses pembelajaran yang diterapkan tidak hanya mengedepankan kepada aktivitas pendidik, namun berfokus dan berorientasi pada peserta didik sebagai subjek dalam belajar. Dengan penerapan pembelajaran yang mengedepankan aktivitas peserta didik, dapat mendorong peserta didik untuk berkreasi, berinovasi dan berperan aktif dalam proses pembelajarannya. Menurut karomah sebagaimana dalam wawancara dengan penulis tentang penerapan metode dalam proses pembelajaran. "Sebenarnya untuk model atau metode semuanya itu baik. Dilihat situasi anak itu sendiri atau situasi pada saat jam mata pelajaran. Menerpkan metode maupun metode antara jam pertama dan jam ketujuh atau kedelapan seharusnya berbeda. Tapi kesulitan yang dihadapi guru, dengan materi yang sama jam yang berbeda harus membuat RPP yang berbeda akan memakan waktu. Sebagaiman hasil wawancara tersebut, penerapan suatu metode atau model pembelajaran dengan melihat situasi dan kondisi peserta didik. Terutama pada jam mata pelajaran terakhir. Dapat dipahami bahwa, pada jam- jam akhir pelajaran, leserta didik mengalami kelelahan setelah seharian mengikuti proses pembelajaran. Sehingga, pada akhir jam pelajaran, kebanyakan pesdta didik kehabisan energi, misal mengantuk dan lelah. Oleh sebab itu, dalam proses pembelajaran, para peserta pendidik dapat menyesuaikan dengan keadaan peserta didik dan menerapkan variasi metode. Adapun tujuan dari penerapan variasi metode dalam proses belajar mengajar ialah: Meningkatkan motivasi belajar dan mengajar, meningkatkan variasi para siswa kepada guru, meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar, menghilangkan kejenuhan dalam belajar mengajar. Model pembelajaran yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran aktif. Prosedur atau langkah- langkah dalam pembelajaran koopeartif terdiri atas empat tahapan sebagai berikut: penjelasan mageri, belajar dalam berkelompok, penilaian dan pengakuan tim. Dari penjelasan ini semua, ada enam (6) jenis variasi metode pembelajaran akhidah akhlak yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas yaitu:
1.) Metode ceramah, tanya jawab, penugasan, group resume, dan contextual teaching and learning
2.) Metode group resume, ceramah dan tanya jawab
3.) Metode ceramah, tanya jawab, inquring mind what to know
4.) Metode diskusi dan synergetic teaching
5.) Metode diskusi, tanya jawab, social learning
6.) Metode ceramah, tanya jawab, penugasan, dan guided teaching
e. Kesimpulan
1.) Strategi pembelajaran yang diterapkan berperan secara signifikan dalam meningkatkan mutu belajar peserta didik. Dalam pengembangan peserta didik. Dalam pengembangan strategi pembelajaran inovatif, yakni dengan melibatkan aspek- aspek pembelajaran yang teridiri atas tujuan, materi, metode, media dan penilaian. Penerapan strategi pembelajaran mengacu pada proses kegiatan pembelajaran. Adapun aspek- aspek dalam proses kegiatan pembelajaran tersebut merupakan komponen- komponen pembelajaran yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran.
2.) Langkah strategis yang dilaksanakan dalam menerapkan strategi pembelajaran inovatif dengan menggunakan variasi metode dalam proses pembelajaran, seperti metode ceramah, tanya jawab, penugasan, diskusi dan demonstrasi. Di samping itu, menggunakan teknik- teknik pembelajaran aktif seperti inquring mind want to know, dan guided teaching. Pendidik menerapkan pula model- model pembelajaran inovatif seperti pembelajaran contextual teaching and learning, synergetic teaching dan social learning. Penerapan metode dan model pembelajaran tersebut dengan berdasarkan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran aktif. Dengan demikian, model pembelajaran yang diterapkan merupakan model pembelajaran inovatif.
f. Saran
Journal ini seharusnya bisa menggunakan model dan metode yang masih banyak yang bisa di tuangkan untuk pembelajaran akhidah akhlak pada Madrasah Aliyah Negeri maupun Swasta. Journal ini masih banyak kekurangan karena penelitiannya hanya dengan wawancara dan dokumen- dokumen ei sekolah yang menjadi pusat penelitian. Seharusnya masih banyak lagi yang bisa di teliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bagus.
PEMBAHASAN
Relevansi Antara Topik Journal Dengan Karya Dan Bidang Keahlian Periview
Ketika saya memilih journal ini, saya sudah sangat menyukai judul journal tersebut dan sangat menarik untuk membedah isi yang ada di journal ini. Sebagai seorang yang akan menjadi seorang pendidik, judul journal ini sangat menarik untuk saya bahas di critical journal review saya. Dari segi judul journal ini, periview sangat cocok Dan excited untuk membedah journal ini. Sebagai seorang yang akan menjadi pendidik nantinya, saya harus banyak mempelajari model dan metode yang telah dibahas didalam journal ini. Model dan metode yang sangat penting yang harus diketahui semua pendidik. Dengan mengetahui model dan metode didalam pembelajaran, pendidik akan mudah menarik dan membuat para peserta didiknya semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Seorang pendidik harus bisa menguasai model dan metode yang ada di journal ini. Periview paham terhadap pembahasan yang dibahas di journal ini. Sehingga periview sangat mudah membedah apa yang yang ada di dalam journal ini.
Pokok- Pokok Argumentasi Penulis Dalam Pendahuluan
Argumen periview dan pendahuluan yang ada di dalam journal ini Satu pendapat. Karena pembelajaran yang kertama kali diajarkan haruslah spiritual dan setelah itu barulah pendidikan. Ketika seseorang mempunyai spiritual yang baik dan telah tertanam didalam dirinya, seseorang tersebut akan lebih mudah menerima pembelajaran tersebut. Pembentukan watak baik sejak dini harus diajarkan kepada para peserta didik supaya peserta didik dapat menjadi seorang yang baik didalam kehidupan sehari- harinya. Didalam pembelajaran di semua matalelajaran terutama didalam mata pelajaran Akhidah Akhlak yang harus dikembangkan adalah ranah afektif yang berimplikasi terhadap ranah spiritual peserta didik yang membutuhkan suatu Strategi dalam mengimplementasikan akhidah akhlak dalam suatu proses pembelajaran. Selain aspek afektif, aspek yang lain yang harus dimiliki seorang peserta didik adalah aspek kognitif dan aspek psikomotorik, serta meliputi pula ranah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Jika disetiap mata pelajaran diajarkan dengan intensitas pembinaan terhadap nilai- nilai moral dan spiritual agama tersebut, dapat kita harapkan bahwa kebangkitan dan kejayaan Islam dapat diraih lagi melalui jalur pendidikan.
Pemilihan Serta Cakupan Kajian Teori
Peningkatan akhidah dan akhlak dalam tujuan pengembangan pendidikan agama Islam berdasarkan kurikulum pendidikan karakter menjadi tumpuan utama. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional pada aspek agama dan tuntunan perkembangan global menjadi point penting. Strategi pembelajaran yang diterapkan mengacu kepada pendidikan karakter. Di mana pendidikan karakter digunakan sebagai basis materi dalam penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Deskripsi tersebut mengacu pada pembelajaran yang diterapkan. Implementasi dari penerapan pendidikan karakter yaitu dengan cara penanaman akhidah yang kuat sebagai landasan dalam berperilaku. Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Peran pendidik dalam penerapan Strategi pembelajaran sebagai orang yang utama. Pendidik adalah model yang dapat ditiru, dicontoh oleh peserta didik dalam ucapan dan perbuatnnya. Guru harus memiliki etika yang baik. Peran pentingnya dalam pembelajaran akhidah akhlak adalah seorang pendidik dituntut untuk mampu menjaga sikap, tutur kata dn perbuatannya.
Metodologi Penelitian Yang Digunakan Dan Relevansinya
Penelitian yang dilakukan di MAN Wonosobo Jawa Tengah memakai penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data- data tertulis maupun lisan. Datanya bersumber dari dokumen- dokumen yang dioeroleh dari MAN Wonosobo Jawa Tengah sebagai lokasi yang menjadi pusat penelitian. Setelah mengumpulkan data- data teknik yang dilakukan selanjutnya ialah wawancara. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai para guru mata pelajaran Akhidah Akhlak. Wawancara dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran. Sehingga akan diketahui bentuk strategi dan model pembelajaran akhidah akhlak berbasis pembelajaran inovatif. Tahap selanjutnya setelah wawancara ialah observasi. Observasi yang dilakukan seorang enukis journal ialah dengan mengobservasi proses pembelajaran di kelas, mengamati bentuk- bentuk kefiatan yang bersifat keagamaan. Dari hasil yang diamati akan diketahui inovasi strategi dan model pembelajaran yang diterapkan. Sterlh melakukan wawancara dan obserbvasi, tahap selanjutnya ialah dokumentasi. Dokumentasi merupakan teknis pengumpulan data yang diperoleh melalui- melalui dokumen- dokumen. Dokumen- dokumen yang dimaksud antara lain berupa silabus, rencana pelaksanaan pmbelajaran, profil MAN Wonosobo serta dokumen- dokumen yang berkaitan dengan mata pelajaran akhidah akhlak. Setelah melakukan ini semua, tahap yang terakhir yang harus dilakukan ialah analisis data. Analisis data merupakan rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memilik nilai sosial, akademis, dan ilmiah.
Kerangka Berpikir Periview Pada Bagian Pembahasan
Didalam pembahasan yang ada di journal ini sudah sangat tepat, saya memilih journal ini daripada journal- journal yang ada karena pemikiran saya dan pembahasan yang ada di journal ini sangat cocok. Apa saja yang dibahas didalam journal ini sangat sependapat dengan apa yang ada didalam pikiran saya. Semua telihat jelas dan tidak ada perbedaan yang terjadi di sana. Menurut pmbahasan yang ada di journal ini bahwa sebagai pendidik sebelum kita memberi pelajaran umum kepada para peserta didik kita lebih baik terlebih dahulu kita memberikan pelajaran spiritual dan membentuk karakter yang baik kepada para peserta didik kita dan itu sama dengan lemikiran saya. Menurut saya, sebelum kita memberikan pendidikan umum kepada lara peserta didik, lebih sangat baik kita memberikan pendidikan spiritual. Karena menurut saya, apabila seorang peserta didik sudah terbentuk karakter yang baik di dalam dirinya maka ia akan jauh ebih mudah menerima pelajaran dari siapa pun yang memberi pelajaran itu kepadanya dan dia tau bahwa pendidikan itu sangat penting untuk dirinya. Pembahasan yang sesuai lagi dengan cara berpikir periview adalah, menurut pembahasan yang telah dibahas didalam journal ini bahwa pendidik harus bisa menyesuaikan metode yang tepat ketika menyampaikan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada para peserta didiknya, apalagi disaat- saat jam terakhir mata pelajaran, siswa sudah mulai merasa kelelahan dan tidak semangat untuk mengikuti pelajaran di jam- jam terakhir. Disini lah tugas pendidik harus bisa mengetahui metode yang tepat yang mampu membuat para peserta didiknya semangat mengikuti pelajaran di jam- jam terakhir. Pembahasan didalam journal ini sangat cocok terhadap apa yang ada didalam pikiran saya. Menurut saya, seorang pendidik yang baik akan mampu menciptakan situasi belajara yang efektif yang mampu membuat para peserta didiknya semangat dalam m3ngikuti pelajaran yang ada di dalam jam- jam pelajaran meskipun jam- jam terakhir pelajaran adalah jam- jam yang sangat rentan terhadap tidak semangatnya para peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan di jam- jam inilah pendidik harus bisa membuat Strategi yang baik yang bisa membuat para peserta didiknya semangat untuk mengikuti pelajaran yang ada di jam- jam terakhir pembelajaran.
Kesimpulan Dan Saran Serta Implikasinya Terhadap Penelitian Yang Berikutnya
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan isi journal ini ialah seorang pendidik harus tau bagaimana cara membuat pelajaran yang diajarkannya dapat diterima oleh semua peserta didiknya. Dengan cara, setiap pendidik harus tau model dan strategi yang harus diaplikasikan ketika dalam proses pembelajaran. Setiap pendidik harus bisa membuat para peserta didiknya fokus terhadap apa yang diajarkannya walaupun ia mengajar di jam- jam terakhir. Walaupun itu sulit dilakukan tetapi sebagai seorang pendidik, ia wajib menjadi tolak ukur keberhasilan peserta didiknya. Ketika pendidik dapat menguasai strategi yang membuat peserta didiknya terfokus hanya kepadanya di saat pembelajaran, maka seorang pendidik berhasil menjadi pendidik yang baik. Karena menurut saya, keberhasilan sebuah pendidikan terletak kepada keberhasilan seorang pendidik menyampaikan pembelajaran kepada peserta didiknya. Jadi, saya berharap untuk Penelitian berikutnya penulis jurnal harus meneliti semua yang terkait di dalam pendidikan yang bisa membuat pembaca dan calon pendidik serta pendidik dapat mengambil hikmah dari tulisan journal tersebut. Penelitian berikutnya harus lebih baik dari penelitian yang ini dan metodologi penelitian yang digunakan harus lebih banyak dan lebih jelas dari penelitian journal ini.
Persetujuan, kritik, sanggahan, Uraian Penjelasan, Serta Uraian Periview
Saya setuju dengan semua pembahasan yang ada didalam journal ini. Tidak ada yang perlu dikritik dari pembahasan journal ini dan periview tidak ada sanggahan terhadap pembahasan yang telah dibahas didalam journal ini. Dari pendahuluan, masalah yang akan dibahas, manfaat dari journal ini, metodologi yang dipakai didalam penelitian serta pembahasan yang ada semuanya terlihat baik dan dapat diterima oleh periview. Journal ini sangat membantu periview untuk memahami hakikat untuk menjadi seorang pendidik yang baik.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat periview ambil dari pembahasan journal ini ialah seorang pendidik harus bisa menguasai strategi yang baik agar dapat diaplikasikannya kepada para peserta didiknya. Seorang pendidik harus bisa menjadi model yang baik dan bisa mencontohkan perilaku- perilaku yang baik ketika di depan maupun di belakang para peserta didiknya. Karena seorang pendidik akan menjadi contoh untuk para peserta didiknya. Apapun yang dilakaukan seorang pendidik baik sikap maupun perkataan, para peserta didiknya akan selalu mengikutinya. Seorang pendidik harus memiliki strategi yang bisa membuat peserta didiknya semangat untuk mengikuti pembelajaran. Karena, keberhasilan peserta didik diukur dari seberapa mampu pendidik menciptakan pembelajaran yang efektif.
2. Saran
Saran saya sebaiknya penulis journal dapat mencari pembahasan yang lain lagi yang lebih menarik dan bisa mengunakan metodologi lain yang bisa diterapkan untuk meneliti lagi. Saran untuk pembaca, sebaiknya pembaca dapat memahami apa yang menjadi tujuan dibuatnya journal ini dan bisa bermanfaat untuk para calon pendidik ataupun seseorang yang telah menjadi pendidik.
Senin, 06 Mei 2019
Identitas Buku
Judul : Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran
Penulis : Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA
Penerbit : Kencana Prenadamedia Group
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2009
ISBN : 978- 979- 1486- 23- 1
Jumlah Halaman : 382
Isi Buku
Buku yang berjudul "Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran" ini terdiri dari 20 bab pembahasan, yaitu Bab 1 : Pendahuluan. Bab 2 : Paradigma Baru Pendidikan di Indonesia. Bab 3 : Manusia Sebagai Makhluk Belajar dan Mengajar. Bab 4 : Struktur Jiwa Manusia dan Hubungannya Dengan Kegiatan Belajar Mengajar. Bab 5 : Struktur Fitrah Manusia dan Hubungannya Dengan Kegiatan Belajar Mengajar. Bab 6 : Konsep Pembelajaran. Bab 7 : Berbagai Aliran Dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Bab 8 : Berbagai Konsep dan Teori Pembelajaran. Bab 9 : Pendekatan Dalam Belajar Mengajar. Bab 10 : Metode Pengajaran. Bab 11 : Komponen Strategi Pembelajaran. Bab 12 : Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif(CBSA) dan Keterampilan Proses. Bab 13 : Model Pembelajaran Quantum Teaching. Bab 14 : Model Pembelajaran Problem Base Learning. Bab 15 : Model Pembelajaran Kooperatif dan Interaktif Learning. Bab 16 : Pengembangan Variasi Belajar Mengajar. Bab 17 : Sumber Media dan Alat Pembelajaran. Bab 18 : Keberhasilan Belajar Mengajar. Bab 19 : Teknik Mendapatkan Umpan Balik. Bab 20 : Pengelolaan Kelas.
Adapun pada critical book report ini dari buku yang saya baca, pada bab pertama, dikemukakan mengenai dasar pemikiran penulis, tujauan, ruang lingkup, dan metode pembelajaran. Bab kedua, menjelaskan latar belakang timbulnya paradigma baru di dalam pendidikan. Bab ketiga, dijelaskan keterkaitan manusia berdasarkan petunjuk Al- Quran dan As- Sunnah. Bab keempat, mengungkapkan pembahasan tentang jiwa serta hubungan struktur kejiwaan dengan kegiatan belajar mengajar. Bab kelima, menjelaskan tentang pengertian, struktur fitrah manusia yang terdapat didalam Al- Quran, pendapat para psikologi Islam, serts hubungannya kegiata belajar mengajar. Bab keenam, menjelaskan tentang hakikat belajar, berbagai teori dalam pembelajaran, tujuan belajar dam pembelajaran, tingkat dan jenis karakteristik peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, dan hubungan tingkat dari jenis karakteristik peserta didik dengan kegiatan pembelajaran. Begitupun seterusnya. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam, utuh, dan komprehensif tentang strategi pembelajaran beserta cabang- cabang ilmu yang berkaitan dengannya.
Kelebihan
Buku ini mempunyai identitas yang lengkap, sehingga menambah keyakinan pembaca untuk membacanya. Sampul bukunya sangat menarik sehingga membuat pembaca ingin membacanya ketika pertama kali melihatnya. Pembahasana menarik dan setiap babnya berisi hal- hal yang sangat lengkap dan penting yang harus diketahui seorang pembaca khususnya seorang guru maupun seseorang yang akan menjadi guru supaya memahami berbagai strategi didalam pembelajaran, judul buku ini sering ditemukan atau banyak dibahas oleh banyak orang tetapi sangat jarang memiliki materi yang lengkap seperti materi yang ada dibuku ini.
Kekurangan
Ketika membaca buku ini, sangat sulit ditemukan kekurangannya dari segi cover maupun isi buku ini sangat menarik untu dibaca. Mungkin kekurangannya ialah begitu banyaknya bab yang banyak berisikan materi yang terkadang sulit untuk dimengerti. Bagi seseorang yang tidak suka buku yang terlalu tebal, buku ini sangat monotan. Dan ini hanya sebagain orang, tidak untuk kebanyakan orang.
Kontribusi Untuk Guru PAI
Paradigma mengukur kemajuan suatu bangsa saat ini sudah bergeser, yaitu dari yang semula mengukur kemajuan suatu bangsa dengan bertumpu semata- mata pada kekayaan sumber daya alam(SDA), menjadi mengukur suatu bangsa dengan bertumpu pada kekayaan pada sumber manusia(SDM). Adanya paradigma baru tersebut mengharuskan suatu bangsa memperkuat sektor pendidikan. Seseorang yang sangat penting dalam hal ini ialah seorang pendidik atau seorang guru. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan proses pembelajaran, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa tujuan yang salah satu tujuannya ialah meningkatkan mutu didalam pendidikan. Guru harus tau dan bisa memilih dengan tepat apa strategi pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh semua siswanya.
Strategi pembelajaran sebagai salah satu komponen pendidikan yang terpenting juga mengalami perubahan. Strategi pembelajaran yang dituntut pada saat ini ialah strategi pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta didik, memberdayakan,menyenangkan, menggairahkan, menggembirakan, membangkitkan minat belajar, merangsang timbulnya imajinasi, inspirasi, kreasi, inovasi, etos kerja, dan semangat hidup.
Buku ini sangat penting untuk diketahui oleh seorang guru terutama guru PAI sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah belum berdayanya pendidikan dalam menyiapkan sumber daya untuk masa depan. Buku ini sangat banyak menjelaskan bagaimana strategi yang harus diketahui para pendidik terutama guru PAI yang mengajar disekolah- sekolah. Didalam buku ini memberitahu bahwa guru tidak hanya masuk kedalam kelas untuk memberikan materi yang telah ditentukan oleh Menteri Pendidikan, tetapi guru juga berperan penting untuk membangkitkan gairah belajar pada para peserta didiknya. Guru yang sudah memahami strategi pembelajaran pasti sangat mudah untuk menciptakan peserta didik- peserta didik yang sukses. Jika seorang guru PAI mengetahui strategi pembelajaran ini, guru PAI akan tau bagaimana cara menyampaikan materi yang cocok diajarkan kepada para semua siswa- siswanya, mudah membangkitkan semangat belajar kepada siswa- siswanya, dapat dengan mudah menguasai para siswanya agar mau ikut belajar dengannya. Buku ini menyelesaikan masalah yang kadang terjadi pada guru- guru PAI untuk menyampaikan materinya. Terkadang para guru PAI sulit menyampaikan materi yang hendak disampaikannya tetapi setelah beliau membaca buku ini, para guru PAI akan dengan mudah menyampaikan materi yang terkadang sulit karena berhubungan dengan agama dan terkadang membahas tentang akhidah. Jika semua guru PAI bisa menguasai semua strategi pembelajaran ini, yakinlah Indonesia akan menjadi negara yang banyak melahirkan peserta- peserta didik yang hebat dan menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang menjadi barometer pendidikan di dunia.
Judul : Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran
Penulis : Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA
Penerbit : Kencana Prenadamedia Group
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2009
ISBN : 978- 979- 1486- 23- 1
Jumlah Halaman : 382
Isi Buku
Buku yang berjudul "Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran" ini terdiri dari 20 bab pembahasan, yaitu Bab 1 : Pendahuluan. Bab 2 : Paradigma Baru Pendidikan di Indonesia. Bab 3 : Manusia Sebagai Makhluk Belajar dan Mengajar. Bab 4 : Struktur Jiwa Manusia dan Hubungannya Dengan Kegiatan Belajar Mengajar. Bab 5 : Struktur Fitrah Manusia dan Hubungannya Dengan Kegiatan Belajar Mengajar. Bab 6 : Konsep Pembelajaran. Bab 7 : Berbagai Aliran Dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Bab 8 : Berbagai Konsep dan Teori Pembelajaran. Bab 9 : Pendekatan Dalam Belajar Mengajar. Bab 10 : Metode Pengajaran. Bab 11 : Komponen Strategi Pembelajaran. Bab 12 : Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif(CBSA) dan Keterampilan Proses. Bab 13 : Model Pembelajaran Quantum Teaching. Bab 14 : Model Pembelajaran Problem Base Learning. Bab 15 : Model Pembelajaran Kooperatif dan Interaktif Learning. Bab 16 : Pengembangan Variasi Belajar Mengajar. Bab 17 : Sumber Media dan Alat Pembelajaran. Bab 18 : Keberhasilan Belajar Mengajar. Bab 19 : Teknik Mendapatkan Umpan Balik. Bab 20 : Pengelolaan Kelas.
Adapun pada critical book report ini dari buku yang saya baca, pada bab pertama, dikemukakan mengenai dasar pemikiran penulis, tujauan, ruang lingkup, dan metode pembelajaran. Bab kedua, menjelaskan latar belakang timbulnya paradigma baru di dalam pendidikan. Bab ketiga, dijelaskan keterkaitan manusia berdasarkan petunjuk Al- Quran dan As- Sunnah. Bab keempat, mengungkapkan pembahasan tentang jiwa serta hubungan struktur kejiwaan dengan kegiatan belajar mengajar. Bab kelima, menjelaskan tentang pengertian, struktur fitrah manusia yang terdapat didalam Al- Quran, pendapat para psikologi Islam, serts hubungannya kegiata belajar mengajar. Bab keenam, menjelaskan tentang hakikat belajar, berbagai teori dalam pembelajaran, tujuan belajar dam pembelajaran, tingkat dan jenis karakteristik peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, dan hubungan tingkat dari jenis karakteristik peserta didik dengan kegiatan pembelajaran. Begitupun seterusnya. Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam, utuh, dan komprehensif tentang strategi pembelajaran beserta cabang- cabang ilmu yang berkaitan dengannya.
Kelebihan
Buku ini mempunyai identitas yang lengkap, sehingga menambah keyakinan pembaca untuk membacanya. Sampul bukunya sangat menarik sehingga membuat pembaca ingin membacanya ketika pertama kali melihatnya. Pembahasana menarik dan setiap babnya berisi hal- hal yang sangat lengkap dan penting yang harus diketahui seorang pembaca khususnya seorang guru maupun seseorang yang akan menjadi guru supaya memahami berbagai strategi didalam pembelajaran, judul buku ini sering ditemukan atau banyak dibahas oleh banyak orang tetapi sangat jarang memiliki materi yang lengkap seperti materi yang ada dibuku ini.
Kekurangan
Ketika membaca buku ini, sangat sulit ditemukan kekurangannya dari segi cover maupun isi buku ini sangat menarik untu dibaca. Mungkin kekurangannya ialah begitu banyaknya bab yang banyak berisikan materi yang terkadang sulit untuk dimengerti. Bagi seseorang yang tidak suka buku yang terlalu tebal, buku ini sangat monotan. Dan ini hanya sebagain orang, tidak untuk kebanyakan orang.
Kontribusi Untuk Guru PAI
Paradigma mengukur kemajuan suatu bangsa saat ini sudah bergeser, yaitu dari yang semula mengukur kemajuan suatu bangsa dengan bertumpu semata- mata pada kekayaan sumber daya alam(SDA), menjadi mengukur suatu bangsa dengan bertumpu pada kekayaan pada sumber manusia(SDM). Adanya paradigma baru tersebut mengharuskan suatu bangsa memperkuat sektor pendidikan. Seseorang yang sangat penting dalam hal ini ialah seorang pendidik atau seorang guru. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan proses pembelajaran, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa tujuan yang salah satu tujuannya ialah meningkatkan mutu didalam pendidikan. Guru harus tau dan bisa memilih dengan tepat apa strategi pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh semua siswanya.
Strategi pembelajaran sebagai salah satu komponen pendidikan yang terpenting juga mengalami perubahan. Strategi pembelajaran yang dituntut pada saat ini ialah strategi pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta didik, memberdayakan,menyenangkan, menggairahkan, menggembirakan, membangkitkan minat belajar, merangsang timbulnya imajinasi, inspirasi, kreasi, inovasi, etos kerja, dan semangat hidup.
Buku ini sangat penting untuk diketahui oleh seorang guru terutama guru PAI sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah belum berdayanya pendidikan dalam menyiapkan sumber daya untuk masa depan. Buku ini sangat banyak menjelaskan bagaimana strategi yang harus diketahui para pendidik terutama guru PAI yang mengajar disekolah- sekolah. Didalam buku ini memberitahu bahwa guru tidak hanya masuk kedalam kelas untuk memberikan materi yang telah ditentukan oleh Menteri Pendidikan, tetapi guru juga berperan penting untuk membangkitkan gairah belajar pada para peserta didiknya. Guru yang sudah memahami strategi pembelajaran pasti sangat mudah untuk menciptakan peserta didik- peserta didik yang sukses. Jika seorang guru PAI mengetahui strategi pembelajaran ini, guru PAI akan tau bagaimana cara menyampaikan materi yang cocok diajarkan kepada para semua siswa- siswanya, mudah membangkitkan semangat belajar kepada siswa- siswanya, dapat dengan mudah menguasai para siswanya agar mau ikut belajar dengannya. Buku ini menyelesaikan masalah yang kadang terjadi pada guru- guru PAI untuk menyampaikan materinya. Terkadang para guru PAI sulit menyampaikan materi yang hendak disampaikannya tetapi setelah beliau membaca buku ini, para guru PAI akan dengan mudah menyampaikan materi yang terkadang sulit karena berhubungan dengan agama dan terkadang membahas tentang akhidah. Jika semua guru PAI bisa menguasai semua strategi pembelajaran ini, yakinlah Indonesia akan menjadi negara yang banyak melahirkan peserta- peserta didik yang hebat dan menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang menjadi barometer pendidikan di dunia.
Kamis, 25 April 2019
Cbr keren kali
Identitas Buku
Judul : Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning/ CTL) dan Penerapannya Dalam KBK
Penulis : Dr. Nurhadi, M. Pd
Drs. Burhanuddin Yasin, M. Ed
Drs. Agus Gerrad Senduk, M. Pd
Penerbit. : Universiatas Negeri Malang (UM PRESS)
Kota Terbit. : Malang
Tahun Terbit : 2003
ISBN : 979- 495- 536- 1
Jumlah Halaman : 122
Isi Buku
Buku yang berjudul "Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning/ CTL) dan Penerapannya dalam KBK" ini terdiri dari 10 bab pembahasan, yaitu Bab 1 : Pembaruan Pendidikan: Sebuah Tuntuan. Bab 2 : Hakikat Pembelajaran Kontekstual. Bab 3 : Tren Pemikiran Tentang Belajar dan Peran Pembelajaran Kontekstual. Bab 4 : Penerapan Pembelajaran Kontekstual di Kelas. Bab 5 : Strategi Pembelajaran Yang Berasosiasi Dengan Pembelajaran Kontekstual. Bab 6 : Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bab 7 : Implementasi Pendekatan Kontekstual Dalam KBK. Bab 8 : Menyusun Silabus dan Rencana Pembelajaran berbasis KBK dan Kontekstual. Bab 9 : Merancang Pelatihan (TOT) Pembelajaran Kontekstual. Bab 10 : Pertanyaan dan Jawaban Tentang Pembelajaran Kontekstual.
Adapun pada critical book report ini dari buku yang saya baca, kesimpulannya ialah 'Kontekstual' adalah salah satu prinsip pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dengan penuh makna. Dengan memperhatikan kontekstual, proses pembelajaran diharapkan mendorong siswa untuk menyadari dan menggunakan pemahamannya untuk mengembangkan diri dari menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinnya dalam kehidupan sehari- hari. Prinsip kontekstual sangat penting untuk segala situasi belajar.
Ada sembilan konteks belajar yang melingkupi siswa, yaitu: Konteks Tujuan, Konteks Isi, Konteks Sumber, Konteks Target Siswa, Konteks Guru, Konteks Metode, Konteks Hasil, Konteks Kematangan, Konteks Lingkungan.
Kata kunci pembelajaran kontekstual yaitu: Real World Learning, Mengutamakan Pengalaman Nyata, Berpikir Tingkat Tinggi, Berpusat Pada Siswa, Siswa Aktif dan Kreatif serta kritis, Pengetahuan Bermakna Dalam Kehidupan, Dekat Dengan Kehidupan Nyata, Perubahan Perilaku, Siswa Praktek dan Bukan Menghafal, Learning Bukan Teaching, Education Bukan Instruction, Pembentukan 'Manusia', Memecahkan Masalah, Siswa Akting dan Guru Mengarahkan, Hasil Belajar Diukur Dengan Berbagai Cara Bukan Hanya Dengan Tes.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memliki empat komponen, yaitu kurikulum dan hasil belajar, penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar mengajar, dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Kurikulum dan hasil belajar memuat perencanaan pengembangan kompetensi peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai 18 tahun. Kurikulum dan hasil belajar memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator dari TK dan RA sampai dengan kelas XII). Penilaian berbasis kelas memuat prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten akuntansi publik melalui identifikasi/ hasil belajar yang telah dicapai serta peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan. Kegiatan belajar mengajar memuat gagasan- gagasan pokok tentang pengajaran dan pembelajaran yang untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan- gagasan pedagogis dan andragogis yang mengacu pembelajaran agar tidak mekanistik.
Kelebihan
Buku ini mempunyai identitas yang lengkap, sehingga menambah keyakinan pembaca untuk membacanya. Pembahasan buku sangat menarik dan setiap bab nya berisi hal- hal yang penting yang harus diketahui seorang pembaca khususnya seorang guru maupun seseorang yang akan menjadi guru supaya memahami kontekstual didalam pembelajaran, judul buku ini jarang ditemukan atau dibahas oleh banyak orang sehingga buku ini sangat dicari oleh pembaca, serta Bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Kekurangan
Sampul buku terlihat kurang menarik serta kertas dalam buku ada yang berwarna kuning dan sehingga tekesan sebagai buku yang sangat lama dan membuat mata pembaca mudah lelah, Menurut saya sebaiknya di lakukan revisi di buku ini, khusunya desain buku agar terlihat lebih menarik untuk pembaca dan kertas buku yang diganti menjadi putih semuanya.
Kontribusi Untuk Guru PAI
Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan proses pembelajaran, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa tujuan yang salah satu tujuannya ialah meningkatkan mutu didalam pendidikan. Guru harus tau dan bisa memilih dengan tepat apa strategi pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh semua siswanya. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan guru saat ini adalah kontekstual teaching dan learning (CTL). Dengan memahami pembelajaran ini, guru dapat menjadikan proses belajar mengajar lebih konkret, lebih realistis, lebih actual, lebih bermakna, lebih menyenangkan serta lebih bermakna dan ini merupakan pendekatan yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik yang diperoleh siswa dalam berbagau macam baik didalam tatanan sekolah maupun di luar sekolah. Jika guru PAI menggunakan Contextual Teaching and Learning, guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dalam Contextual Teaching and Learning semua pancaindra siswa diaktifkan dan dimanfaatkan secara serentak melalui lroses belajar mengajar.
Membantu guru PAI untuk dapat mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswanya membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari- hari. Dengan membaca dan memahami buku ini, guru PAI dapat memahami pembalajaran berbasis CTL yang tujuh komponen utamanya ialah: Konstruktivisme, bertanya, menanamkan, masyarakat belajar, pemodelan dan penilaian sebenarnya. Guru yang memahami landasan CTL dalam konstrutivisme, ialah guru dapat mengajarkan kepada siswa bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal tetapi siswa harus bisa mengkonstrusikan pengetahuan yang ada didalam benak mereka. Guru dapat merubah perilaku para peserta didiknya kearah yang lebih baik agar para anak didknya dapat mengaplikasikannya di kehidupan bermasyarakat, dengan
Memberi tau guru PAI bahwa masyarakat berpendapat serta mengkritik karena adanya kelemahan yang terjadi didalam kelas- kelas, adapun kelemahan Pendidikan Agama Islam yang dibawa oleh guru PAI, diantarannya adalah:(1) Didalam bidang hukum (fiqh) cenderung dipelajari sebagai tata aturan yang tidak akan merubah sepanjang masa, dan kurang memahami dinamika dan jiwa hukum Islam; (2) Bidang agama diajarkan sebagai kegiatan rutin agama dan kurang ditekankan sebagai proses pembentukan kepribadian; (3) Orientasi mempelajari Al- Quran masih cenderung pada kemampuan membaca teks, belum mengarah kepada pemahaman arti dan penggalian makna dan masih banyak yang lainnya masalah yang ada pada guru PAI didalam menyampaikan materi yang dibawahnya. Dengan kelemahan ini, buku ini sangat penting untuk dibaca para guru PAI suapay guru PAI tau bagaimana cara menyampaikan materi yang baik kepada peaerta disiknya dan membuat para peserta didiknya dapat memahami dan bisa mengaplikasikannya di kehidupan sehari- hari. Buku ini sangat rinci menjabarkan hal- hal apa saja yang harus dilakukan guru PAI dalam menyampaikan materinya agar terjesan tidak monoton.
Judul : Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning/ CTL) dan Penerapannya Dalam KBK
Penulis : Dr. Nurhadi, M. Pd
Drs. Burhanuddin Yasin, M. Ed
Drs. Agus Gerrad Senduk, M. Pd
Penerbit. : Universiatas Negeri Malang (UM PRESS)
Kota Terbit. : Malang
Tahun Terbit : 2003
ISBN : 979- 495- 536- 1
Jumlah Halaman : 122
Isi Buku
Buku yang berjudul "Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning/ CTL) dan Penerapannya dalam KBK" ini terdiri dari 10 bab pembahasan, yaitu Bab 1 : Pembaruan Pendidikan: Sebuah Tuntuan. Bab 2 : Hakikat Pembelajaran Kontekstual. Bab 3 : Tren Pemikiran Tentang Belajar dan Peran Pembelajaran Kontekstual. Bab 4 : Penerapan Pembelajaran Kontekstual di Kelas. Bab 5 : Strategi Pembelajaran Yang Berasosiasi Dengan Pembelajaran Kontekstual. Bab 6 : Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bab 7 : Implementasi Pendekatan Kontekstual Dalam KBK. Bab 8 : Menyusun Silabus dan Rencana Pembelajaran berbasis KBK dan Kontekstual. Bab 9 : Merancang Pelatihan (TOT) Pembelajaran Kontekstual. Bab 10 : Pertanyaan dan Jawaban Tentang Pembelajaran Kontekstual.
Adapun pada critical book report ini dari buku yang saya baca, kesimpulannya ialah 'Kontekstual' adalah salah satu prinsip pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dengan penuh makna. Dengan memperhatikan kontekstual, proses pembelajaran diharapkan mendorong siswa untuk menyadari dan menggunakan pemahamannya untuk mengembangkan diri dari menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinnya dalam kehidupan sehari- hari. Prinsip kontekstual sangat penting untuk segala situasi belajar.
Ada sembilan konteks belajar yang melingkupi siswa, yaitu: Konteks Tujuan, Konteks Isi, Konteks Sumber, Konteks Target Siswa, Konteks Guru, Konteks Metode, Konteks Hasil, Konteks Kematangan, Konteks Lingkungan.
Kata kunci pembelajaran kontekstual yaitu: Real World Learning, Mengutamakan Pengalaman Nyata, Berpikir Tingkat Tinggi, Berpusat Pada Siswa, Siswa Aktif dan Kreatif serta kritis, Pengetahuan Bermakna Dalam Kehidupan, Dekat Dengan Kehidupan Nyata, Perubahan Perilaku, Siswa Praktek dan Bukan Menghafal, Learning Bukan Teaching, Education Bukan Instruction, Pembentukan 'Manusia', Memecahkan Masalah, Siswa Akting dan Guru Mengarahkan, Hasil Belajar Diukur Dengan Berbagai Cara Bukan Hanya Dengan Tes.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memliki empat komponen, yaitu kurikulum dan hasil belajar, penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar mengajar, dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Kurikulum dan hasil belajar memuat perencanaan pengembangan kompetensi peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai 18 tahun. Kurikulum dan hasil belajar memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator dari TK dan RA sampai dengan kelas XII). Penilaian berbasis kelas memuat prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten akuntansi publik melalui identifikasi/ hasil belajar yang telah dicapai serta peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan. Kegiatan belajar mengajar memuat gagasan- gagasan pokok tentang pengajaran dan pembelajaran yang untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan- gagasan pedagogis dan andragogis yang mengacu pembelajaran agar tidak mekanistik.
Kelebihan
Buku ini mempunyai identitas yang lengkap, sehingga menambah keyakinan pembaca untuk membacanya. Pembahasan buku sangat menarik dan setiap bab nya berisi hal- hal yang penting yang harus diketahui seorang pembaca khususnya seorang guru maupun seseorang yang akan menjadi guru supaya memahami kontekstual didalam pembelajaran, judul buku ini jarang ditemukan atau dibahas oleh banyak orang sehingga buku ini sangat dicari oleh pembaca, serta Bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Kekurangan
Sampul buku terlihat kurang menarik serta kertas dalam buku ada yang berwarna kuning dan sehingga tekesan sebagai buku yang sangat lama dan membuat mata pembaca mudah lelah, Menurut saya sebaiknya di lakukan revisi di buku ini, khusunya desain buku agar terlihat lebih menarik untuk pembaca dan kertas buku yang diganti menjadi putih semuanya.
Kontribusi Untuk Guru PAI
Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan proses pembelajaran, hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa tujuan yang salah satu tujuannya ialah meningkatkan mutu didalam pendidikan. Guru harus tau dan bisa memilih dengan tepat apa strategi pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh semua siswanya. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan guru saat ini adalah kontekstual teaching dan learning (CTL). Dengan memahami pembelajaran ini, guru dapat menjadikan proses belajar mengajar lebih konkret, lebih realistis, lebih actual, lebih bermakna, lebih menyenangkan serta lebih bermakna dan ini merupakan pendekatan yang memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik yang diperoleh siswa dalam berbagau macam baik didalam tatanan sekolah maupun di luar sekolah. Jika guru PAI menggunakan Contextual Teaching and Learning, guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dalam Contextual Teaching and Learning semua pancaindra siswa diaktifkan dan dimanfaatkan secara serentak melalui lroses belajar mengajar.
Membantu guru PAI untuk dapat mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswanya membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari- hari. Dengan membaca dan memahami buku ini, guru PAI dapat memahami pembalajaran berbasis CTL yang tujuh komponen utamanya ialah: Konstruktivisme, bertanya, menanamkan, masyarakat belajar, pemodelan dan penilaian sebenarnya. Guru yang memahami landasan CTL dalam konstrutivisme, ialah guru dapat mengajarkan kepada siswa bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal tetapi siswa harus bisa mengkonstrusikan pengetahuan yang ada didalam benak mereka. Guru dapat merubah perilaku para peserta didiknya kearah yang lebih baik agar para anak didknya dapat mengaplikasikannya di kehidupan bermasyarakat, dengan
Memberi tau guru PAI bahwa masyarakat berpendapat serta mengkritik karena adanya kelemahan yang terjadi didalam kelas- kelas, adapun kelemahan Pendidikan Agama Islam yang dibawa oleh guru PAI, diantarannya adalah:(1) Didalam bidang hukum (fiqh) cenderung dipelajari sebagai tata aturan yang tidak akan merubah sepanjang masa, dan kurang memahami dinamika dan jiwa hukum Islam; (2) Bidang agama diajarkan sebagai kegiatan rutin agama dan kurang ditekankan sebagai proses pembentukan kepribadian; (3) Orientasi mempelajari Al- Quran masih cenderung pada kemampuan membaca teks, belum mengarah kepada pemahaman arti dan penggalian makna dan masih banyak yang lainnya masalah yang ada pada guru PAI didalam menyampaikan materi yang dibawahnya. Dengan kelemahan ini, buku ini sangat penting untuk dibaca para guru PAI suapay guru PAI tau bagaimana cara menyampaikan materi yang baik kepada peaerta disiknya dan membuat para peserta didiknya dapat memahami dan bisa mengaplikasikannya di kehidupan sehari- hari. Buku ini sangat rinci menjabarkan hal- hal apa saja yang harus dilakukan guru PAI dalam menyampaikan materinya agar terjesan tidak monoton.
Langganan:
Postingan (Atom)